Daftar isi Qowaidul Fiqhiyyah
Makna al qowai'd, secara bahasa, istilah dan secara fiqh.
1. KAIDAH
PERTAMA :
النية شرط لسائر العمل بها الصلاح والفساد للعمل
An niyatu
sartun lisairil 'amal biha sholaku wal fasadu lil'amal
Niat itu
adalah syarat bagi semua amalan dalam ibadah dengan niat akan diketahui baik
& buruknya amalan.
2. KAIDAH
KEDUA
الدِّينُ مبني على المصالح في جلبِها والدرء للقبائح
Ad dinu
mabniyun 'ala masholihi fi jalbiha wa dar ii lilqobaiihi
Agama ini
bangun untuk kebaikan dan maslahat dalam penetapan syariatnya dan untuk menolak
kerusakan.
3. KAIDAH KETIGA
فإذا تزاحم عدد المصالحِ يُقدَّم الأعلى من المصالحِ
Jika dalam
suatu masalah bertabrakan antara manfaat satu dengan yang lainnya maka di
dahulukan & diambil manfaat yang paling besar / tinggi
4. KAIDAH
KEEMPAT
وضدُّه تزاحمُ المفاسدِ فارْتَكِب الأدنى من المفاس
WADHIDDUHU
TAZAKUMUL MAFASIDDI FARTAKABU ADNA MINAL MAFASIDI
Adapun
lawannya jika bertabrakan antara mudharat satu dengan yang lainya maka diambil
mudharat yang paling kecil dan ringan
5. KAIDAH
KE LIMA
ومن قواعد الشريعة التيسير في كل أمر نابه تعسير
WAMIN
QOWAI'IDIS SARI'ATIT TAISIRU FI KULLI AMRIN NAABAHU TA'SIR
Dan
termasuk qaidah syari'ah adalah mudah dalam setiap perkara sebagai ganti dari
kesulitan ( kesusahan )
6. KAIDAH KE
ENAM
وليس واجب بلا اقتدار ولا مُحَرَّم مع اضطرار
WALAISA
WAJIBUN BILAA IQTIDARIN WALAA MUHAROMUN MA'AADH DHOROR.
Tidak
menjadi kewajiban jika tidak mampu mengerjakan dan tidak ada keharaman dalam
keadaan darurat ( bahaya )
7.KAIDAH KE
TUJUH
وكل محظور مع الضرورة بقدر ما تحتاجه الضرورة
Wa kullu mahthurin ma'ad dhorurohi bi qodri maa tahtaajuhu ad
dhorurotu
Setiap hal
yang dilarang itu di bolehkan jika dalam kondisi yang darurat, tetapi sesui
dengan kadar yang dibolehkan saja untuk menghilangkan darurat itu.
8. KAIDAH
KE DELAPAN
وترجع الأحكام لليقين فلا يزيل الشكُ لليقين
Wa turja'ul
ahkamu lillyaqini falaa yuziilus sakku lillyaqini
Dan
dikembalikan hukum itu kepada yang diyakini dan keraguan tidaklah membatalkan
keyakinan itu.
9. KAIDAH
KE SEMBILAN
والأصل في مياهنا الطهارة والأرض والسماء والحجارة
wal aslu fi
miyahinaa at thohaarotu wal ardhu was sama'u wal hijaarotu
Hukum asal
air tanah, langit dan batu adalah suci.
10. KAIDAH
KESEPULUH
الأصل في الأبضاع واللحوم والنفس والأموال التحريم
al aslu fil
abdho'i wal luhuumi wan nafsi wal amwaali at tahrim
Hukum asal
dalam hal perkawinan ( kemaluan ), daging hewan dan jiwa/nyawa dan harta adalah
haram.
11.KAIDAH
KESEBELAS
والأصل في عاداتنا الإباحة حتى يجيء صارف الإباحة
Wal aslu fi
'aadaatinal ibaahati hatta yajii u sooriful ibahah
Dan hukum
asal dalam kebiasaan ( adat istiadat ) adalah boleh saja sampai ada dalil yang
memalingkan dari hukum asal.
12. KAIDAH
KE DUA BELAS
الأصل في العبادات التحريم
Al aslu fil
ibaadati at tahrim
Hukum asal
ibadah adalah haram.
13. Kaidah
ke tiga belas
الوسائل تعطى أحكام المقاصد
al wasailu
tu'thii ahkamul maqosid
Semua sarana suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuannya ( perbuatan tersebut ).
Kaidah petama :
Semua sarana suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuannya ( perbuatan tersebut ).
Kaidah petama :
وقد عبر بعض العلماء عن هذه القاعدة بعنوان آخر فقالوا: لا ثواب إلا
بنية،
Ada
sebagian ulama' mengemukakan qaidah ini dengan lafad & siya' ( susunan kata
) yang berbeda : yaitu : la sowaba illa binniyat ( tidak sah suatu amalan
kecuali dengan niat )
Atau
redaksi yang lain mengatakan ( jumhur ulama') :
الأمور بمقاصدها، :
al umuru
bimaqosidiha
Segala
sesuatu amalan tergantung niat & tujuannya
وضدُّه تزاحمُ المفاسدِ فارْتَكِب الأدنى من
المفاس
WADHIDDUHU TAZAKUMUL MAFASIDDI FARTAKIBU ADNA MINAL MAFASIDI
ARTINYA: adapun lawannya jika bertabrakan antara mudharat satu dengan yang lainya maka diambil mudharat yang paling kecil dan ringan
WADHIDDUHU TAZAKUMUL MAFASIDDI FARTAKIBU ADNA MINAL MAFASIDI
ARTINYA: adapun lawannya jika bertabrakan antara mudharat satu dengan yang lainya maka diambil mudharat yang paling kecil dan ringan
النية شرط
لسائر العمل
بها الصلاح
والفساد
للعمل
An niyatu sartun lisairil 'amal biha sholaku wal fasadu
lil'amal
Niat itu adalah syarat bagi semua amalan dalam ibadah
dengan niat akan diketahui baik & buruknya amalan.
الدِّينُ
مبني على
المصالح
في جلبِها
والدرء للقبائح
Ad dinu mabniyun 'ala masholihi fi jalbiha wa dar ii
lilqobaiihi
Agama ini bangun untuk kebaikan dan maslahat dalam
penetapan syariatnya dan untuk menolak kerusakan.
فإذا تزاحم
عدد المصالحِ
يُقدَّم
الأعلى من
المصالحِ
Jikadalam suatu masalah bertabrakan antara manfaat satu
dengan yang lainnya
maka di dahulukan & diambil manfaat yang paling besar
/ tinggi
وضدُّه
تزاحمُ المفاسدِ
فارْتَكِب
الأدنى من
المفاس
WADHIDDUHU TAZAKUMUL MAFASIDDI FARTAKABU ADNA MINAL
MAFASIDI
Adapun lawannya jika bertabrakan antara mudharat satu
dengan yang lainya maka diambil mudharat yang paling kecil dan ringan
ومن
قواعد الشريعة
التيسير
في كل
أمر نابه
تعسير
WAMIN QOWAI'IDIS SARI'ATIT TAISIRU FI KULLI AMRIN NAABAHU
TA'SIR
Dan termasuk qaidah syari'ah adalah mudah dalam setiap
perkara sebagai ganti dari kesulitan ( kesusahan )
وليس
واجب بلا
اقتدار ولا
مُحَرَّم
مع اضطرار
WALAISA WAJIBUN BILAA IQTIDARIN WALAA MUHAROMUN MA'AADH
DHOROR.
Tidak menjadi kewajiban jika tidak mampu mengerjakan dan
tidak ada keharaman dalam keadaan darurat ( bahaya )
وكل
محظور مع
الضرورة
بقدر ما
تحتاجه الضرورة
Wa kullu mahthurin ma'ad dhorurohi bi qodri maa
tahtaajuhu ad dhorurotu
Setiap
hal yang dilarang itu di bolehkan jika dalam kondisi yang
darurat,
tetapi sesui dengan kadar yang dibolehkan saja untuk
menghilangkan
darurat itu.
وترجع
الأحكام
لليقين فلا
يزيل الشكُ
لليقين
Wa turja'ul ahkamu lillyaqini falaa yuziilus sakku
lillyaqini
Dan dikembalikan hukum itu kepada yang diyakini dan
keraguan tidaklah membatalkan keyakinan itu.
والأصل في
مياهنا الطهارة
والأرض والسماء
والحجارة
wal aslu fi miyahinaa at thohaarotu wal ardhu was sama'u
wal hijaarotu
Hukum asal air tanah, langit dan batu adalah suci.
الأصل في
الأبضاع
واللحوم
والنفس والأموال
التحريم
al aslu fil abdho'i wal luhuumi wan nafsi wal amwaali at
tahrim
Hukum asal dalam hal perkawinan ( kemaluan ), daging
hewan dan jiwa/nyawa dan harta adalah haram.
والأصل
في عاداتنا
الإباحة
حتى يجيء
صارف الإباحة
Wal aslu fi 'aadaatinal ibaahati hatta yajii u sooriful
ibahah
Dan hukum asal dalam kebiasaan ( adat istiadat ) adalah
boleh saja sampai ada dalil yang memalingkan dari hukum asal.
الأصل في
العبادات
التحريم
Al aslu fil ibaadati at tahrim
Hukum asal ibadah adalah haram.
الوسائل
تعطى أحكام
المقاصد
al wasailu
tu'thii ahkamul maqosid
Semua sarana
suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuannya ( perbuatan tersebut ).
النية شرط لسائر العمل بها الصلاح والفساد للعمل
An niyatu sartun
lisairil 'amal biha sholaku wal fasadu lil'amal
Artinya :
niat itu adalah syarat bagi semua amalan dalam ibadah dengan niat akan
diketahui baik & buruknya amalan.
لا
ثواب إلا
بنية
la
sowaba illa binniyat ( tidak sah suatu amalan kecuali dengan niat )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar