RATIB AL-IMAM
AL-QUTHUB
AL-HABIB UMAR
BIN ABDURRAHMAN AL-‘ATTHOS
Makna Kata Ratib diambil dari kata
Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang
berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa) artinya
kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari kata
Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi sesuatu
atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga guna
melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga satu
orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah kumpulan
atau himpunan ayat-ayat Al-qur’an dan untaian kalimat-kailmat dzikir yang lazim
diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara untuk
bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)
Keberkahan Ratib Al-Habib Umar Bin
Abdurrahman Al-Atthos.Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul
Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos
di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua juz pertama : “ Ratib Habib Umar
merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar
“.ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan
Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos
terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan Nur-Nur, manfaat yang besar,
faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas
kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Umar dalam
pembicaraan-pembicaraanya selalu menyebutkan kelebihan dan kebesaran Ratib ini
dan beliau mengatakan banyak orang yang datang kepadanya mengeluhkan tentang
kesempitan penghidupan mereka, maka mereka disuruhnya membaca dengan zikir
Tauhid sesudahnya Ratib, mereka pun mengamalkannya dan Allah Ta’ala lepaskan
semua kesulitan mereka, dengan berkat beliau dan Ratibnya.
As-Sayid Isa pun mengatakan bahwa ada
orang dipercayai mengabarinya bahwa dia mendengar dari Syeikh Ali bin Abdullah
Ba-Ross (beliau adalah murid terdekat merangkap Khodam Habib Umar ) berkata : “
Saya melihat sebuah kitab tertulis disitu bahwa barang siapa yang merutinkan
membaca Ratib ini diharapkan akan terampuni semua dosa-dosanya: “
Sungguh tulisan yang ringkas ini tak
mampu mengungkapkan kemulian serta keutamaan Ratib Al-Habib Umar Al-Attos yang
begitu luas dan begitu dalam hanya kami ingin mengambil keberkahan dari
Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthos mudah-mudahan kita dapat Ratib ini dan
semoga kita di kumpulkan bersama beliau rhm serta orang-orang yang mencintai
dan dicintai beliau rhm. Amien. Sumber : “Kitab Al-Qirthas Lil-Habib Ali bin
Hasan Al-Atthos” Sumber Kelebihan Ratib: Huraian Ratib Al-Habib Umar bin Abdul
Rahman Al-Attas
Ratib adalah sesuatu yang tersusun,
teratur dengan rapinya. Sembahyang sunnah Rawatib adalah antara
sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu-waktu yang tertentu oleh
Nabi s.a.w. Ratib al-Attas mengandungi zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa
yang telah sedia tersusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang
juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu. Istilah Ratib digunakan
kebanyakkannya di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya
pendek dengan bilangan kiraan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40
kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu iaitu sekali
pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Terdapat Ratib al-Haddad, Ratib
al-Aidrus, Ratib al-Muhdhor dan lain-lain.
Keutamaan Ratib
Berkata sebilangan ulama ahli salaf,
antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah
dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di
laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah. Bagi mereka
yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong
dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah
dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan
segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali. Antara kelebihan ratib ini
adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah tetangganya dari kebakaran, pencurian dan
terkena sihir
Nama-nama Ratib
Ratib al-Habib Umar bin Abdurrahman ini
mempunyai banyak nama. Antaranya adalah:
Artinya: Sesuatu yang sukar diperolehi
dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama inilah yang dipilih oleh
al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas apabila menyusun Ratib al-Habib Umar dalam
bahasa Arab, Melayu dan Tamil. Artinya: Kubu yang kukuh.
Artinya: Belerang yang merah. Satu
istilah bagi mentafsirkan sesuatu benda yang amat berharga yang sukar didapati
pada sebarang waktu atau tempat. Artinya: Pati segala zikir. artinya: Magnet
rahasia-rahasia bagi mereka yang tetap mengamalkannya pada waktu malam dan
siang. Artinya: Penawar bagi racun yang mujarrab. Menurut kata al-Habib Husein
bin Abdullah al-Attas, nama ini dinamakan oleh gurunya al-Habib Ahmad bin Hasan
apabila menerangkan kelebihan Ratib al-Habib Umar. Artinya: Sumber pencapaian
dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah.
Sejarah Ratib
Ratib ini dikarang oleh al-Habib Umar
bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib
ini sehingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk
Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di England, Burma (Myanmar),
India dan negara-negara Arab. Di Afrika ia disebarkan oleh murid-murid al-Habib
Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di
India, Kemboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga
sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di
Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana
dengan Tariqah al-Attasiyah. Ratib ini telah lama sampai di Malaya, Singapura,
Brunei dan Indonesia. Antara keterangan ratib ini yang diterbitkan dalam bahasa
Melayu di Singapura adalah sebuah kitab kecil yang bernama Fathu Rabbin-Nas
yang dikarang oleh al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin
Husein al-Attas. Tarikh selesai karangan ini adalah pada pagi Jumaat 20hb
Jumadil Awal 1342 (20hb Desember 1923
Pada tahun 1939, al-Habib Muhammad bin
Salim al-Attas telah menerbitkan sebuah kitab yang bernama Miftahul Imdad yang
dicetak di Matbaah al-Huda di Pulau Pinang. Kitab ini mengandungi wirid-wirid
datuk beliau al-Habib Ahmad bin Hasan al-Attas tetapi terdapat juga ratib
al-habib Umar bin Abdurrahman al-Attas di dalamnya. Mengikut al-Habib Muhammad
bin Salem al-Attas, al-Habib Hasan bin Ahmad al-Attas pada suatu masa dahulu
telah mencetak Ratib al-Attas menerusi percetakannya Mutaaba’ah al-Attas
(Al-Attas Press) yang pejabatnya terletak di Wadi Hasan, Johor Bahru, Malaysia.
Percetakan ini bergiat di Johor pada kira-kira tahun 1927.
Waktu Membaca Ratib al-Attas
Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas:
“Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib
Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan
itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara
turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib
itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang
membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara
kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk
membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis
Nabi s.a.w.
Dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan
al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bahawa Habib Umar suka membaca ratibnya
secara rahsia tanpa suara, sebab beliau menginginkan bacaan ratibnya itu lebih
berkesan di hati yang membacanya dan lebih ikhlas karena Allah. Hal itu sesuai
dengan firman Allah: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(Al A’raf:
205) Dan firman Allah: “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 19)
Jika ratib al-Attas ini dibaca secara berkelompok, maka hendaklah dibaca dengan
suara yang tiada terlalu keras dan tiada terlalu pelan, sesuai dengan firman
Allah: “Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula
selalu merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya”. (Al-Isra’:
110)
Ratib Habib Umar
Ratib Habib Umar yang diberi nama
Azizul Manal Wa Fathu Bab al-Wisol seperti dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan
al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bagian kedua juz pertama: “Ratib Habib Umar
merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam lewat Habib Umar.”
Peninggalan beliau yang paling mahal hanyalah ratib yang beliau tinggalkan bagi
umat ini. Ratib Habib Umar merupakan wirid yang banyak mendatangkan faedah bagi
yang membacanya setiap waktu, terutama bagi yang sedang menghadapi kesulitan.
Al-Habib Isa bin Muhammad al-Habsyi mengatakan bahawa Habib Umar banyak sekali
menyebutkan akan keutamaan-keutamaan ratib ini. Pernah disebutkan bahawa ketika
ada sekelompok orang datang kepada Habib Umar mengeluh kesulitan pencarian dan
lamanya musim kemarau yang menimpa kepada mereka selama beberapa waktu. Mereka
diperintah membaca Ratib beliau dan dzikir Tauhid. Setelah mereka mengerjakannya,
maka dengan berkat bacaan itu, Allah memberi keluasan hidup bagi mereka.
Menurut Syeikh Ali Baras, jika Ratib
Habib Umar dibacakan bagi penduduk suatu desa atau bagi suatu keluarga, maka
desa itu atau keluarga itu akan dipelihara oleh Allah dengan peliharaan yang
amat ketat. Selanjutnya Syeikh Ali berkata: “Pernah aku diceritai oleh sebagian
orang bahawa ketika mereka takut menghadapi rampok yang akan menjarah rumah
mereka, maka mereka membaca Ratib Habib Umar sehingga rumah mereka tidak sampai
dijarah oleh kaum perampok itu meskipun jumlah mereka sebanyak 15 orang”.
Wahai orang-orang yang beriman
perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan petang
(Al-Ahzab : 41 )
RATIB ATTHOS
Rootibul
Atthos adalah Dzikir, doa dan wiridan nabi Muhammad SAW dihimpun oleh Imam Umar bin Abdurrohman
Al-Atthos dibaca sehabis sholat Isya dan diwaktu lain pun boleh
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَآلِهِ وَسَلَّمَ, اَعُوذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ...) الخرسُوْرَةُ
الْفَاتِحَة
لَوْاَنْزَلْنَا
هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَاَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ
اللهِ وِتِلْكَ اْلاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ.
هُوَاللهُ الَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَعَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
هُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ هُوَاللهُ الَّذِيْ لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَاْلمَلِكُ
اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُاْمجَبَارُ
اْلمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّايُشْرِ كُوْنَ هُوَاللهُ اْمخَالِقُ
اْلبَارِئُ اْلمُصَوِّرُلَهُ اْلاَسْمَاءُ اْمحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِى
السَّمَوَاتِ وِاْلاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُاْلحَكِيْمِ
Kalau
sekiranya kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah-pecah, karena takut kepada Alloh. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia, supaya mereka (mau)
berpikir. Dialah Alloh yang tiada tuhan selain dia, yang mengetahui yang ghaib
dan yang nyata, dialah
yang maha pemurah lagi maha penyayang, dialah Alloh yang tiada tuhan selain
dia. Pemilik segala sesuatu yang maha sejahtera, yang maha mengaruniakan
keamanan, yang maha memelihara, maha perkasa, yang maha kuasa, yang memiliki
segala keagungan, maha suci Alloh dari segala apa yang mereka persekutukan.
Dialah Alloh yang maha menciftakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa,
baginya nama-nama yang paling baik. Kepadanya bertasbih langit dan bumi. Dan dialah
yang maha perkasa lagi maha bijaksana (Al-Hasr : 21-24 )
اَعُوْذُبِاللهِ
السَّمِيْحِ اْلعَلِيْمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (ثلاثا)
Aku
berlindung dengan nama Alloh, yang maha mendengar dan maha mengetahui, dari
syetan yang terkutuk.
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ
اللهِ التَّا مَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (ثلاثا)
Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari kejahatan
makhluq-makhluqnya
بِسْمِ اللهِ
الَّذِيْ لاَيَضُرُّمَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ
فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثلاثا)
Dengan
menyebut nama Alloh yang dengan nama itu, tidak satu pun baik yang dibumi
maupun yang dilangit mampu menimpakan bencana (kepada orang beriman) dialah
yang maha mendengar lagi maha mengetahui.
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ (عَشْرًا)
Dengan
menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan maha penyayang, tiada daya dan
kekuatan melainkan dengan pertolongan Alloh yang maha tinggi
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (ثَلاَثًا)
Dengan
menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan maha penyayang.
بِسْمِ اللهِ
تَحَصَّنَّا بِاللهِ.بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْنَا بِاللهِ (ثَلاَثًا)
Dengan
menyebut nama Alloh, kami berkubu., dengan menyebut nama Alloh kami berserah
diri (tawakkal) kepada Alloh
بِسْمِ اللهِ
آمَنَّابِاللهِ. وَمَنْ يُؤْ مِنْ بِاللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِ (ثَلاَثًا)
Dengan
menyebut nama Alloh kami beriman kepada Alloh , dan barang siapa beriman kepada
Alloh maka (dia) tidak perlu takut (kepada siapapun dan apapun juga)
سُبْحَانَ
اللهِ عَزَّاللهِ. سُبْحَانَ اللهِ جَلَّ اللهِ (ثَلاَثًا)
Maha
suci Alloh, maha kuat Alloh, maha suci Alloh yang maha besar.
(ثَلاَثًا)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (ثَلاَثًا)
Maha
suci Alloh, dengan segala pujian, maha suci Alloh yang maha besar
سُبْحَانَ
اللهِ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ (اَرْبَعًا)
Maha
suci Alloh, segala puji bagi Alloh, tiada tuhan melainkan Alloh, Alloh maha
besar
بِخَلْقِهِ
يَاعَلِيْمًا بِخَلْقِهِ يَاخَبِيْرًا بِخَلْقِهِ. اُلْطُفْ
بِنَايَالَطِيْفُ,يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرً (ثلاثا)
Wahai
yang maha lembut terhadap makhluqnya, wahai yang maha mengetahui akan perbuatan
makhluqnya, wahai yang mengetahui isi hati makhluqnya, (berbuat) ramahlah
kepada kami, wahai Dzat yang halus, wahai yang paling mengetahui (yang nyata)
wahai yang paling mengetahui yang ghaib.
يَا لَطِيْفًا
لَمْ يَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَافِيْمَانَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ. اُلْطُفْ
بِنَاوَ الْمُسْلِمِيْنَ (ثَلاَثًا)
Wahai
yang maha lembut, janganlah engkau menurunkan bencana kepada kami, berlaku
lembutlah kepada kami, dengan apa yang engkau turunkan (bencana) itu. Sungguh
engkau maha lembut (untuk tidak menurunkan bencana) berlaku lembutlah kepada
kami dan juga kepada kaum muslimin.
لآ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ (اَرْبَعِيْنَ مَرَّةً) مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهَ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ.
Tiada
tuhan kecuali Alloh, Nabi Muhammad adalah utusan Alloh
حَسْبُنَا
اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ (سبعا)
Bagi
kami cukup Alloh sebagai pelindung kami, dan dia adalah sebaik-baik penolong
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَّى مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (عَشْرًا)
Ya
Alloh, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad, ya Alloh limpahkanlah
sholawat dan kesejahteraan kepadanya.
اَسْتَغْفِرَاللهَ
(اا مَرَّةً). تَائِبُوْنَ اِلَى اللهِ (ثَلاَثًا)
Aku
mohon ampun kepada Alloh, semoga kami termasuk orang-orang yang bertaubat
kepada Alloh
يَااَللهُ بِهَا.يَااَللهُ بِهَا
يَااَللهُ بِحُسْنِ اْلخَاتِمَةِ
(ثَلاَثً)
Ya
Alloh ya Alloh…ya Alloh, yang mengakhiri
segala sesuatu dengan cara yang baik.
غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ
اْلمَصِيْرُ لاَيُكَلِفُ اللهُ
نَفْسًا اِلاَّ وُسُعَهَا لَهَا مَا اكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا
اكَتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَا خِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْاَخْطَأْ نَا رَبَّنَا وَلاَ
تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَا قَةَلَنَا بِهِ وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَ نَا
فَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ اْلكَا فِرِيْنَ
Ya
Alloh ampunilah kami, wahai tuhan kami, dan kepada engkau tempat kami
kembali.Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya,
ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang di usahaanya, dan ia mendapat siksa
(dari kejahatanya) yag dikerjakan.
(mereka
berdoa) ya tuhan kami janganlah engkau menghukum kami, jika kami lupa atau kami
tidak sengaja melakukan kesalahan. Ya tuhan kami, janganlah engkau bebankan
kepada kami beban yang berat sebagai mana engkau (pernah) membebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah kiranya engkau pikulkan
kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Berilah maaf kepada kami,
ampunilah kami, rahmatilah kami, engkau penolong kami, maka tolonglah kami dari
kaum kafir
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَاوَ حَبِيْبِنَاوَ
شَفِيْعِنَ رَسُوْلِ اللهِ , مُحَمَّدِ بِنْ
عَبْدِاللهِ , وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ , اَنَّ اللهَ يُعْلىِ
دَرَجَاتِهِمْ فِى اْلْجَنَّةِ وَ يَنْفَعُنَا
بِاَسْرَارِ هِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآ خِرَةِ
وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْ بِهِمْ وَيَرْزُ قُنَا مَحَبَّتَهُمْ
وَيَتَوَفَّانَا عَلَى مِلَّتِهِمْ وَيَحْشُرُنَافِى زُمْرَ تِهِمْ . فِى خَيْرٍ وَ لُطْفٍ
وَعَافِيَةٍ , بِسِرِ الْفَا تِحَةْ
Al-fatihah ini pahalanya disampaikan
kehadirat penghulu kami, kecintaan kami dan pemberi syafa’at kepada kami,
rosululloh Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan
istri-istrinya, juga kepada keturunanya. Semoga Alloh meninggikan derajat
mereka di surga, dan memberi manfaat kepada kami dan semoga rahasia
keberhasilan mereka, cahaya keimanan mereka, ilmu-ilmu agama mereka, akan
memberi manfaat bagi kami, baik di dunia maupun di akhirat al-faatihah……..
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى
رُوْحِ سَيِّدِنَا الْمُهَا جِرْ اِلَى اللهِ اَحْمَدْ بِنْ
عِيْسَى وَاِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَااْلاُ سْتَاذِ اْلاَعْظَمِ
اَلْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ , مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ بَاعَلَوِيْ
وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ , وَذَوِىْ الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ اَنَّ اللهَ
يَغْفُرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِيْ
دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ , وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْ مِهِمْ فِى
الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَاوَاْلاَخِرَةِ
. اَلْفَا تِحَةُ
Al-fatihah
ini semoga pahalanya disampaikan kepada roh pakar ilmu Fiqih terkemuka Muhammad
bin Ali keturunan Alawiy (dari) keluarga Abiy Alawiy dan yang keturunan dengan
mereka. Semoga Alloh mengampuni dan mengasihani mereka, semoga Alloh
meninggikan derajat mereka di surga, dan memberi manfaat kepada kami dengan
rahasia keberhasilan mereka, cahaya keimanan mereka, ilmu pengetahuan mereka,
tentang agama dunia dan akhirat Al-fatihah………
اَلْفَا تِحَةُ
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا
وَحَبِيْبِنَا وَبَرَكَاتِنَا صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلاَنْفَاسِ اَلْحَبِيْبِ عُمَرْ بِنْ
عَبْدِالرَّحْمَنِ الْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ
عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللهِ بَارَاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ
اَلْحَبِيْب عَبْدُالرَّحْمَنِ بِنْ عَقِيْل اَلْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ
اَلْحَبِيْب حُسَيْن بِنْ عُمَرْ اَلْعَطَّاسْ وَاِخْوَانِهِ ثُمَّ
اِلَى رُوْحِ عَقِيْل وَعَبْدِ اللهِ وَصَا لِحْ بِنْ عَبْدُالرَّحْمَنِ اَلْعَطَّاسْ ثُمَّ
اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب عَلِيِّ بْنِ حَسَنْ
اَلْعَطَّاسْ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب اَحْمَدْ بِنْ حَسَنْ اَلْعَطَّاسْ وَاُصُوْلِهِمْ
وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ
اَجْمَعِيْنَ اَنَّاللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَا تِهِمْ فِى
الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ
وَعُلُوْ مِهِمْ وَنَفَحَا تِهِمْ فِى الدِّ يِنِ وَالدُّ نْيَاوَاْلآخِرَةِ )اَلْفَا تِحَةْ
Al-fatihah
ini semoga pahalanya disampaikan Alloh kepada roh junjungan kami, kekasih kita,
dan semoga Alloh memberi berkah kepada kita. Kepada penyusun Ratib ini, tokoh
utama Habib Umar bin Abdirrahman Al-Atthos, juga kepada roh syeh Ali bin
Abdillah Baaros. Juga kepada nenek moyang dan anak cucu mereka berdua, dan juga
kepada mereka yang mempunyai pertalian hukum keluargaan dengan mereka berdua.
Semoga Alloh mengampuni dan mengasihi mereka, dan semoga Alloh mempertinggi
derajat mereka di surga (kelak) dan semoga akan memberi manfaat kepada kita,
akan rahasia keberhailan dan cahaya keimanan dan ilmu agama mereka, juga
semangat keagamaan mereka dunia dan akhirat al-fatihah…….
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى
اَرْوَحِ اْلاَوْالِيَاءِ
وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّا لِحِيْنَ . وَاْلاَ ئِمَّةِ الرَّاشِدِ يْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ
وَالِدِيْنَا وَمَشَا يِخِنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ
عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ , ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ الْبَلْدَةِ
مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَنَّ
اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى
الْجَنَّةِ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ اَسْرَ ارِهِمْ وَانْوَ ارِهِمْ وَعُلُوْ مِهِمْ
وَبَرَكَاتِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّ نْيَا وَاْلآ خِرَةِ
. اَلْفَاتِحَةْ
Al-fatihah
kepada arwah para Aulia dan para syuhada, dan orang-orang sholeh, dan para
pemimpin yang lurus. Kemudian kepada orang tua kami, keluarga kami, dan
guru-guru kami yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kami semua, kemudian
kepada arwah yang telah meninggal dari mu’min pria dan wanita, muslim pria dan
wanita, semoga Alloh mengampuni mereka, dan mengasihani mereka, dan semoga
Alloh meninggikan derajat mereka di surga, dan semoga memberi manfaat kepada
kita dengan rahasia keberhasilan mereka dan cahaya keimanan mereka, ilmu-ilmu
agama dunia dan akhirat al-fatihah……….
اَلْفَاتِحَةُ
بِالْقَبُوْلِ وَتَمَامِ كُلِّ
سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَا هِرًا وَبَا طِنًافِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّجَالِبَةً
لِكُلِّ خَيْرٍ , لَنَا وَلِوَ الِدِيْنَا وَاَوْلاَدِنَاوَاَحْبَا
بِنَا وَمَشَا ئِخِنَا فِى الدِّ يْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَا
فِيَةِ وَعَلَى نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْ بَنَا وَقَوَ الِبَنَا مَعَ الْهُدَى
وَالتَّقَى وَالْعَفَافِ وَالْغِنَى . وَالْمَوْتِ عَلَى
دِيْنِ اْلاِسَلاَمِ وَاْلاِ يْمَانِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ اِمْتِحَانٍ , بِحَقِّ سَيِّدِ
نَاوَلَدِ عَدْ نَانِ , وَعَلَى كُلِّ نِيَّةٍ
صَالِحَةٍ .وَاِلَى حَضْرَةِ النَِّبيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
(اَلْفَاتِحَةْ)
Kami
membaca Al-fatihah dengan niat semoga bacaan kami diterima Alloh dan mencapai
semua yang dicita-citakan dan harapan mendapat perbaikan keadaan lahir dan
batin dalam urusan agama di dunia dan akhirat serta menolak semua kejahatan,
sebaliknya mendatangkan kebaikan pada diri kami, juga bagi orang-orang yang
kami cintai, orang tua kami, guru-guru agama kami, disertai dengan kelembutan
dan kesejahteraan dan dengan niat semoga Alloh menerangi kalbu dan sanubari
kami, dengan cahaya taqwa dan petunjuk. Dan menjauhkan diri dari
keinginan-keinginan hina. Semoga meninggal dalam agama Islam dan beriman, tanpa
disertai bencana dan cobaan. Berkat kemulyaan putra Adnan (Rosululloh) dan
dengan semua niat baik kepada kekasih kami Nabi Muhammad SAW al-fatihah………
بِسْمِ
اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ
وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ
الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَا نِكْ, سُبْحَا نَكَ لاَ
نُحْصِيْ ثَنَا ءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى
نَفْسِكَ, فَلَكَ الْحَمْدُ حَتىَّ تَرْضَى, وَلَكَ الْحَمْدُ
اِذَارَضِيْتَ, وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ فِى اْلآ خِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ, وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
فِى الْمَلَإِ اْلاَ عْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ,
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتىَّ تَرِثَ اْلاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا
وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْ
دِعُكَ اَدْيَا نَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَمْوَ الَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ ثَيْءٍ
اَعْطَيْتَنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّا هُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ
وَعِيَاذِكَ, مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِىْ عَيْنٍ وَذِيْ
بَغْيٍ وَذِيْ حَسَدٍ وَمِنْ شَرِّ كَلِّ ذِيْ شَرٍّ, اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شّيْىءٍ
قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَا فِيَةِ وَالسَّلاَ مَةِ, وَحَقِقْنَا
بِااتَقْوَى وَاْلاِسْتِقَامَةِ وَاِعِذْنَا مِنْ مُوْ جِبَا تِ النَّدَا مَةِفِى
اْلحَالِ وَاْلمَالِ, اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ
بِجَلاَلِكَ وَجَمَالِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ, وَارْزُقْنَا كَمَالَ اْلمُتَا بَعَةِ لَهُ ظَا هِرًا وَبَا طِنًا
يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمُ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ
اْلعَالَمِيْنَ
RATIB AL-HADDAD
Ratib
Al-Haddad ini mengambil nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alawi
Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Daripada doa-doa
dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan
masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun
berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah
(bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib ini disusun untuk menunaikan
permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang
tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat
permintaan tersebut ialah bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan
penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri
daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah
di kampung ‘Amir sendiri, iaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah
daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di
Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan
tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan
nafalnya, setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum solat
Isya’ bagi mengelakkan kesempitan waktu untuk menunaikan solat Tarawih.
Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini
diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan
daripada pengaruh sesat tersebut.
Apabila Imam Al-Haddad berangkat
menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah.
Sehingga hari ini Ratib berkenaan dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah
dan Bab al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan
bahawa sesiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman
dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada
kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman
yang di luar dugaannya.
Beberapa kebezaan boleh didapati di
dalam beberapa cetakan ratib Haddad ini terutama selepas Fatihah yang terakhir.
Beberapa doa ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin
Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca
pada masa–masa yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan
dan kesulitan. Mudah-mudahan sesiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah
daripada bahaya dan kesusahan. Ameen.
Ketahuilah bahawa setiap ayat, doa, dan
nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran
dan hadith Rasulullah S.A.W. Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah
secara ringkas. Bilangan bacaan setiap doa dibuat sebanyak tiga kali, kerana ia
adalah bilangan ganjil (witir). Ini ialah berdasarkan saranan Imam Al-Haddad
sendiri. Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali, dan
dengan itu memudahkan pembacanya. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara
istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala
atau cuai[1]. Ratib ini berbeza daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam
Al-Haddad kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh
kumpulan atau jamaah. Semoga usaha kami ini diberkahi Allah.
Fadhilah dan Keutamaan Ratib Al-Haddad
Cerita-cerita
yang dikumpulkan mengenai kelebihan RatibAl-Haddad banyak tercatat dalam buku
Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya: Telah berkata Habib Abu Bakar bin Abdullah
Al-Jufri yang bertempat tinggal di Seiwun (Hadhramaut): “Pada suatu masa kami
serombongan sedang menuju ke Makkah untuk menunaikan Haji, bahtera kami
terkandas tidak dapat meneruskan perjalanannya kerana tidak ada angin yang
menolaknya. Maka kami berlabuh di sebuah pantai, lalu kami isikan gerbah-gerbah
(tempat isi air terbuat dari kulit) kami dengan air, dan kami pun berangkat
berjalan kaki siang dan malam, kerana kami bimbang akan ketinggalan Haji. Di
suatu perhentian, kami cuba meminum air dalam gerbah itu dan kami dapati airnya
payau dan masin, lalu kami buangkan air itu. Kami duduk tidak tahu apa yang
mesti hendak dibuat. Maka saya anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib
Haddad ini, mudah-mudahan Allah akan memberikan kelapangan dari perkara yang
kami hadapi itu. Belum sempat kami habis membacanya, tiba-tiba kami lihat dari
kejauhan sekumpulan orang yang sedang menunggang unta menuju ke tempat kami,
kami bergembira sekali. Tetapi bila mereka mendekati kami, kami dapati mereka
itu perompak-perompak yang kerap merampas harta-benda orang yang lalu-lalang di
situ. Namun rupanya Allah Ta’ala telah melembutkan hati mereka bila mereka
dapati kami terkandas di situ, lalu mereka memberi kami minum dan mengajak kami
menunggang unta mereka untuk disampaikan kami ke tempat sekumpulan kaum Syarif*
tanpa diganggu kami sama sekali, dan dari situ kami pun berangkat lagi menuju
ke Haji, syukurlah atas bantuan Alloh SWT karena berkat membaca Ratib ini.
Cerita ini pula diberitakan oleh seorang yang mencintai keturunan Sayyid,
katanya: “Sekali peristiwa saya berangkat dari negeri Ahsa’i menuju ke Hufuf.
Di perjalanan itu saya terlihat kaum Badwi yang biasanya merampas hak orang
yang melintasi perjalanan itu. Saya pun berhenti dan duduk, di mana tempat itu
pula saya gariskan tanahnya mengelilingiku dan saya duduk di tengah-tengahnya
membaca Ratib ini. Dengan kuasa Alloh mereka telah berlalu di hadapanku seperti
orang yang tidak menampakku, sedang aku memandang mereka.” Begitu juga pernah
berlaku semacam itu kepada seorang alim yang mulia, namanya Hasan bin Harun
ketika dia keluar bersama-sama teman-temannya dari negerinya di sudut Oman
menuju ke Hadhramaut. Di perjalanan mereka dibajak oleh gerombolan perompak,
maka dia menyuruh orang-orang yang bersama-samanya membaca Ratib ini.
Alhamdulillah, gerombolan perompak itu tidak mengapa-apakan siapapun, malah mereka
berlalu dengan tidak mengganggu.
Apa yang diberitakan oleh seorang
Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi, katanya: Ada seorang penguasa
yang ganas yang dikenal dengan nama Tahmas yang juga dikenal dengan nama Nadir
Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam yang telah menguasai banyak dari
negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah menyediakan tentaranya untuk memerangi
negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama Sulaiman mengutus orang kepada Imam
Habib Abdullah Haddad memberitahunya, bahwa Tahmas sedang menyiapkan tentera
untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah Haddad mengirim Ratib ini dan menyuruh
Sultan Sulaiman dan rakyatnya membacanya. Sultan Sulaiman pun mengamalkan
bacaan Ratib ini dan memerintahkan tenteranya dan sekalian rakyatnya untuk
membaca Ratib i ini dengan bertitah: “Kita tidak akan dapat dikuasai Tahmas
kerana kita ada benteng yang kuat, iaitu Ratib Haddad ini.” Benarlah apa yang
dikatakan Sultan Sulaiman itu, bahwa negerinya terlepas dari penyerangan Tahmas
dan terselamat dari angkara penguasa yang ganas itu dengan sebab berkat Ratib
Haddad ini.
Saudara penulis Syarah Ratib
Al-Haddad ini yang bernama Abdullah bin Ahmad juga pernah mengalami peristiwa
yang sama, yaitu ketika dia berangkat dari negeri Syiher menuju ke bandar Syugrah
dengan kapal, tiba-tiba angin macet tiada bertiup lagi, lalu kapal itu pun
terkandas tidak bergerak lagi. Agak lama kami menunggu namun tidak berhasil
juga. Maka saya mengajak rekan-rekan membaca Ratib ini , maka tidak berapa lama
datang angin membawa kapal kami ke tujuannya dengan selamat dengan berkah
membaca Ratib ini. Suatu pengalaman lagi dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri
Ba’alawi ketika dia belayar dengan kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan
sehingga membawanya terkandas di pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin
juga macet tidak dapat menggerakkan kapal itu keluar dari bahayanya. Kami
sekalian merasa bimbang, lalu kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan
menyelamatkan kami. Maka dengan kuasa Alloh SWT datanglah angin dan menarik
kami keluar dari tempat itu menuju ke tempat tujuan kami. Maka kerana itu saya
amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu malam saya tertidur sebelum membacanya,
lalu saya bermimpi Habib Abdullah Haddad datang mengingatkanku supaya membaca
Ratib ini, dan saya pun tersadar dari tidur dan terus membaca Ratib Haddad itu.
Di antaranya lagi apa yang diceritakan oleh Syeikh Allamah Sufi murid Ahmad
Asy-Syajjar, iaitu Muhammad bin Rumi Al-Hijazi, dia berkata: “Saya bermimpi
seolah-olah saya berada di hadapan Habib Abdullah Haddad, penyusun Ratib ini.
Tiba-tiba datang seorang lelaki memohon sesuatu daripada Habib Abdullah Haddad,
maka dia telah memberiku semacam rantai dan sayapun memberikannya kepada orang
itu. Pada hari besoknya, datang kepadaku seorang lelaki dan meminta daripadaku
ijazah (kebenaran guru) untuk membaca Ratib Haddad ini, sebagaimana yang
diijazahkan kepadaku oleh guruku Ahmad Asy-Syajjar. Aku pun memberitahu orang
itu tentang mimpiku semalam, yakni ketika saya berada di majlis Habib Abdullah
Haddad, lalu ada seorang yang datang kepadanya. Kalau begitu, kataku, engkaulah
orang itu.” Dari kebiasaan Syeikh Al-Hijazi ini, dia selalu membaca Ratib
Haddad ketika saat ketakutan baik di siang hari mahupun malamnya, dan memang
jika dapat dibaca pada kedua-dua masa itulah yang paling utama, sebagaimana
yang dipesan oleh penyusun Ratib ini sendiri. Ada seorang dari kota Quds (Syam)
sesudah dihayatinya sendiri tentang banyak kelebihan membaca Ratib ini, dia
lalu membuat suatu ruang di sudut rumahnya yang dinamakan Tempat Baca Ratib, di
mana dikumpulkan orang untuk mengamalkan bacaan Ratib ini di situ pada waktu
siang dan malam. Di antaranya lagi, apa
yang diberitakan oleh Sayyid Ali bin Hassan, penduduk Mirbath, katanya: “Sekali
peristiwa aku tertidur sebelum aku membaca Ratib, aku lalu bermimpi datang
kepadaku seorang Malaikat mengatakan kepadaku: “Setiap malam kami para Malaikat
berkhidmat buatmu begini dan begitu dari bermacam-macam kebaikan, tetapi pada
malam ini kami tidak membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca Ratib. Aku
terus terjaga dari tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta.
Setengah kaum Sayyid bercerita
tentang pengalamannya: “Jika aku tertidur ketika aku membaca Ratib sebelum aku
menghabiskan bacaannya, aku bermimpi melihat berbagai-bagai hal yang
mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak bermimpi apa-apa
pun.” Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum Sayyid,
Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri Shai’ar, dia
bercerita: “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali bin Sidi
Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya tidak pernah sekalipun
meninggalkan bacaan Ratib ini. Tiba-tiba suatu malam kami tertidur pada awal
waktu Isya', kami tidak membaca Ratib dan tidak bersembahyang Isya', semua
orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin. Kami tidak sedarkan diri melainkan di
waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah kami terbakar. Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku
karena tidak membaca Ratib ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah
meninggalkan bacaannya lagi, dan apabila sudah membacanya kami merasa tenteram,
tiada sesuatupun yang akan membahayakan kami, dan kami tidak bimbang lagi
terhadap rumah kami, meskipun ia terbuat dari dedaunan korma, dan bila kami
tidak membacanya, hati kami tidak tenteram dan selalu kebimbangan.” Saya rasa cukup dengan beberapa cerita yang
saya sampaikan di sini mengenai kelebihan Ratib ini dan anda sendiri dapat
meneliti , sehingga Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait sendiri pernah
mengatakan dalam bukunya Ghayatul Qasd Wal Murad, bahawa roh Saiyidina penyusun
Ratib ini akan hadir apabila dibaca Ratib ini, dan di sana ada lagi
rahasia-rahasia kebatinan yang lain yang dapat dicapai ketika membacanya dan
ini adalah mujarab dan benar-benar mujarab, tidak perlu diragukan lagi.
Berkata Habib Alwi bin Ahmad,
penulis Syarah Ratib Al-Haddad: “Siapa yang melarang orang membaca Ratib ini
dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan ditimpa bencana yang berat
daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku dan bukan omong-omong
kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Ba’alawi di dalam
kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad: Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah
Haddad: “Siapa yang menentang atau membangkang orang yang membaca Ratib kami
ini dengan secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya itu akan
mendapat bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang membelakangi
zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingatiKu, maka
baginya akan ditakdirkan hidup yang sempit.” ( Thaha: 124 ) Allah berfirman
lagi: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingati Tuhan Pemurah, Kami
balakan baginya syaitan yang diambilnya menjadi teman.”
( Az-Zukhruf: 36 ) Allah berfirman
lagi: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingai Tuhannya, Kami akan
menurukannya kepada siksa yang menyesakkan nafas.” ( Al-Jin: 17)
Apa lagi yang hendak diterangkan mengenai
Ratib ini untuk mendorong anda supaya melazimkan diri mengamalkan bacaannya
setiap hari, sekurang-kurangnya sehari setiap malam, mudah-mudahan anda akan
terbuka hati untuk melakukannya dan mendapat faedah daripada amalan ini.
Ya Allah, curahkan dan limpahkanlah
keridhoan atasnya dan anugerahilah kami dengan rahasia-rahasia yang Engkau
simpan padanya, Amin
الراتب الشهير
للحبيب عبد الله بن علوي
الحداد
Ratib Al Haddad
Moga-moga Allah merahmatinya [Rahimahu
Allahu Ta’ala]
.
Dihimpun Oleh: Al Imam Al Quthub Al Habib Abdulloh Bin Alawi Al-Haddad
(1044-1132 H)Ratib ini terdiri dari 25 macam dzikir,.Dibaca sesudah sholat
maghrib, tapi diwaktu lain pun boleh.
يقول القارئ: الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا
وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم - الفاتحة-
Bacalah
Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w
. بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ.
آمِيْنِ
1. Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha
Mengasihani.
Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara
dan mentadbir sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang
Menguasai hari Pembalasan (hari Akhirat). Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami
sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. Tunjuklah kami
jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula
(jalan) orang-orang yang sesat.
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla r.a.:
“Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun
dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Ia adalah Al-Fatihah.
Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87: “Dan sesungguhnya
Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang
bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya.”
2. اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا
فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ
إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ
حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.
2. Allah, tiada Tuhan
melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tidak
mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi.
Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya.
Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang
mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan
apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan
tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan
Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.
(Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-Kursi)
Ayatul Kursi ini mengandungi khasiat yang
besar. Terdapat 99 buah hadith yang menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah
untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan
iman.
3. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ
إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيْرُ
3. Rasulullah telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga
orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan
Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Katakan): “Kami
tidak membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain\". Mereka
berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan
kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali”
(Surah 2: Al Baqarah Ayat 285)
Diriwayatkan daripada Abu Mas\'ud al-Badri r.a
katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Dua ayat terakhir dari surah
al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai
pelindung dirinya.
4.
لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
4. Allah
tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat
pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas
kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): \"Wahai
Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami
tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang
berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu
daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah
dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu,
tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”
(Surah 2: al-Baqarah Ayat 286)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn
Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah s.a.w., dia mendengar
bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata: “Ini ialah bunyi
sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun,
dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat
itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi
kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat
al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat
setiap kali kamu membacanya.
5. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
3×.
5. Tiada Tuhan Melainkan
Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan
bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia
sangat berkuasa atas segala sesuatu (3X)
Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan
daripada Abu Hurairah; Rasulullah s.a.w berkata, “Sesiapa membaca ayat ini
seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba,
Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya,
dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.”
6. سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ
اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ 3×.
6. Maha suci Allah, segala
puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.
(3X)
Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn
Jundah: Rasulullah s.a.w bersabda: Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah
adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana
aturannya apabila engkau berzikirullah.
7.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ 3×.
7. Maha suci Allah segala
puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung. (3X)
Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Abu
Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Dua zikir yang mudah di atas lidah
tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah: \'SubhanAllah al-Azim dan
\'SubhanAllah wa bihamdihi.\'”
8. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 3×.
8. Ya Allah ampunlah
dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha
Penyayang. (3X)
Surah 4: An-Nisa’; Ayat 106: “Dan hendaklah
engkau memohon ampun kepada Allah; kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani.
Sila rujuk juga Surah 11: Hud; Ayat 90
9. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 3×.
9. Ya Allah, cucurkan
selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan
kesejahteraan-Mu. (3X)
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: Sesungguhnya Allah
dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman
berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang
sepenuhnya.
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin
Amr: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa berselawat kepadaku sekali, Allah
akan berselawat kepadanya sepuluh kali.
10. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ 3×.
10. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w.
bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka
akan terjatuh atasnya.”
11. بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ
اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ
الْعَلِيْـمُ 3×
11. Dengan nama Allah yang
dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi
bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali,
tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.”
12. رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا
وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا 3×.
12. Kami redha Allah
sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami.
(3X)
Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya agama
(yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad
s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk
ke syurga.”
13. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ 3×.
13. Dengan Nama Allah,
segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak
Allah. (3X)
Diriwayatkah oleh Abu Hurairah: Rasulullah
s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga,
bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Dan setiap
perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan penutupnya ialah
“Alhamdulillah”.
14. آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ
تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا 3×.
14. Kami beriman kepada
Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir. (3X)
Surah at-Tahrim Ayat 8: Wahai orang-orang yang
beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat Nasuha”.
Diriwayatkan oleh Ibn Majah: Rasulullah
bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. Dan orang yang
bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa dosa.”
15. يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ
الَّذِيْ كَانَ مِنَّا 3×.
15. Ya Tuhan kami, maafkan
kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami. (3X)
Dari Tirmidhi dan Ibn Majah: Rasulullah s.a.w.
berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda: Mintalah kemaafan dan
kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih
baik daripada kesihatan
Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah
engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani.”
16. ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ
أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ 3×.
16. Wahai Tuhan yang
mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam
. (7X)
rujuk ke no. 12. Moga-moga kita dimatikan dalam
keadaan Islam.
Dan dari Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. menyatakan
di dalam sebuah hadith bahawasanya sesiapa yang berdoa dengan nama-nama Allah
dan penuh keyakinan, doa itu pasti dikabulkan Allah.
17. ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ
الظَّالِمِيْـنَ 3×.
17. Wahai Tuhan yang Maha
Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim.
(3X)
Seperti di atas (16); Merujuk hadith Rasulullah
s.a.w, sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini
dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya.
18. أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ
الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ 3×.
18. Semoga Allah
memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan
orang-orang yang suka menggangu. (3X)
Diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahawasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya
yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga
untukmu”.
19. يـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا
عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ
3×.
19. Wahai Tuhan Yang Maha
Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha
Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui (3X)
Surah 17: Al Israil: Ayat 110: “Katakanlah
(wahai Muhammad): \"Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja
kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan
janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau
perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara
itu.\"
20. ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ
الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ 3×.
20. Wahai Tuhan yang
melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan
yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn
Malik: “Ketika saya bersama Rasulullah s.a.w., ada seseorang berdoa, “Ya Allah
saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu,
Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat,
Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”.
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dia berdoa kepada
Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah akan memakbulkannya kerana
apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memberi.
21. أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ 3×.
21. Aku memohon keampunan
Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon keampunan Allah dari
sekalian kesalahan. (4X)
Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah
engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani.”
Surah 11: Hud: Ayat 90: “Dan mintalah keampunan
Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Mengasihani, lagi Maha Pengasih”
22. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ 50×
22. Tiada Tuhan Melainkan Allah (50X)
Komentar tentang kalimah tauhid sangat panjang.
Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci syurga. Diriwayatkan oleh Abu Dzar
bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke
neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.”
23. مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ
آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ
التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
23. Muhammad Rasulullah, Allah Mencucurkan
Selawat dan Kesejahteraan keatasnya dan keluarganya. Moga-moga dipermuliakan,
diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta Allah Ta\'ala meredhai
akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi\'in dan yang
mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga
kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang
mengasihani.
24. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ.
وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ 3×.
24. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah
Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak
diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya. Surah
Al-Ikhlas (3X)
Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu
Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di
masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan
perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap.
Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti
sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta\', diriwayatkan oleh Abu
Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar
seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya
kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga
bagi si pembaca itu).
25. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ
إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ
إِذَا حَسَد.
25. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang
menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan;
dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli
sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan
orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Surah Al-Falaq
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya:
Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda
yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu,
ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga
menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana
tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.
26. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
26. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan
sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah
oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam,
Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan
jin dan manusia”. Surah An-Nas
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id
al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan
jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun,
baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
27. اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا
الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ
وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي
دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ
هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
27. Bacalah Al-fatihah kepada roh Penghulu kita
al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan
keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi,
moga-moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat
dengan mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka di dalam agama, dunia dan
akhirat.
28. اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى أَرْوَاحِ
ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ
وَمَغَارِبِهَا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ - أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي
الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ
هِمْ، وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَة.
28. Bacalah al-fatihah kepada roh-roh Penghulu
kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh mereka berada, di timur atau barat, moga
moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dengan
mereka, ilmu-ilmu mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka, dan golongkan
kami bersama mereka dalam keadaan baik dan afiah.
29. اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ
الرَّاتِبِ قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ
عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ
يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ
وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
29. Bacalah fatihah kepada roh Penyusun Ratib
ini, Qutbil-Irshad, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-Habib Abdullah ibn Alawi
Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, moga moga Allah meninggikan darjat
mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dari mereka, rahsia-rahsia mereka,
cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia dan akhirat.
30. اَلْفَاتِحَة, إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ
اللهِ الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ
وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ
30. Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah
yang soleh, ibu bapa kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, moga
moga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka dan memberi kita manfaat
dengan rahsia rahsia dan barakah mereka.
31. ويدعو القارئ
31. Berdoalah disini apa yang di hajati. :
اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ
وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ
بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ
الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ
خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ
أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ
الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا
وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ
وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang
memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas
penambahan nikmat-Nya kepada kami, moga moga Allah mencucurkan selawat dan
kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan sahabat-sahabat
baginda. Wahai Tuhan, kami memohon dengan haq (benarnya) surah fatihah yang
Agung, iaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk kami segala
perkara kebaikan dan kurniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami
dari golongan insan yang baik; dan peliharakanlah kami Ya tuhan kami.
sepertimana Kamu memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama kami,
diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi
dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya Engkaulah
Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengurniakan seluruh
kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan Engkaulah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.
32. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ
رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ 3×.
32. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon
keredhaan dan syurga-Mu; dan kami memohon perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan
api neraka. (3X)
Dari Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan daripada
Anas ibn Malik: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Jikalau sesiapa memohon kepada
Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan berkata, “Ya Allah bawalah dia ke
dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali,
lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.”
الوِرْدُ الْلَطِيف
في أَذكَارِ الصَّباحِ
وَالْمَساَءِ
WIRDUL-LATIF
Zikir Pagi Dan Petang
Susunan
الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub
Abdullah bin Alawi Al-Haddad
Wirdul-Latif adalah satu dari
susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia
dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain,
Imam Haddad menguatkan wirid ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadits.
Dengan cara tulisannya yang
gampang difahami, pendek dan tepat, beliau menyusun ayat-ayat Al-Quran dan
Hadith untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah. Dinamakan Wirdul-Latif
(wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan di hati kita. Juga
sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, yaitu Wirdul-Kabir.
Karangan dan
bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh
pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia
dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad
di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.
Imam Alawi
bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah menyusunkan wirid
ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih and tahmeed. Perulangan tasbih dan
tahmeed dikurangkan kepada tiga dan ditambah satu ayat
untuk gantinya. Baginda mengikut arahan Allah seperti di Surah 2 Al-Baqarah Ayat 286: “Allah tidak
memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”
Diriwayatkan
daripada Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w telah masuk ke masjid dan baginda
mendapati ada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang, lalu baginda
bertanya: “Tali apakah ini?” Para Sahabat menjawab, “Tali itu digunakan oleh
Zainab untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan
berpegang pada tali tersebut.” Rasulullah s.a.w bersabda lagi, “Lepaskan ikatan
tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan
yang ada pada dirinya, apabila dia malas atau letih maka hendaklah dia
berhenti.” Zainab adalah seorang yang kukuh imannya. Kemudian Rasulullah s.a.w.
bertanya kepada Zainab r.a. jikalau ia mahu belajar satu zikir yang berpahala
serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda pun berkata,
“tambahkan kalimah ‘seberapa banyak ciptaan Nya’ kepada setiap tasbih, taslim
and tahmeed”.
Sudah
tentulah lebih baik kalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini
dengan sepenuhnya. Insya Allah Allah akan memberi kita taufiq dan hidayat dan
merahmati Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.
1. بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ
هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ
يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (ثلاثا)
1.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi
tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan;
Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3X)
Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id
al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid.
Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara
itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap.
Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti
sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya
sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang
membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya,
“Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si
pembaca itu).
2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ
شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ،
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. (ثلاثا)
2.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan
cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada
kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang
menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang
dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Surah Al-Falaq (3X)
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah
s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit,
baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika
baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan
baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan
baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku..
3. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ
النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ
صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (ثلاثا)
3.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang
Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia,
Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan
bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan
manusia”.
Surah An-Nas (3X)
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri;
Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan
perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda
ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
4. رَبِّ أَعُوذُ
بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ.
(ثلاثا)
4. Ya Tuhanku, aku berlindung
dengan-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung pula dengan-Mu ya
Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku. (3X)
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat
97-98
5. أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ
عَبَثاَ وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُـوْنَ.
5. Maka apakah kamu mengira,
bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada kami?
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115
6. فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
6. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya - Tidak ada
Tuhan Selain Dia - Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang Agong.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 116
7. وَ مَنْ يَدْعُ
مَعَ اللهِ إِلَهاً آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِـهِ، فَإِنَّمَا حِسَـابُهُ،
عِنْدَ رَبّـِهِ، إِنَّـهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِـرُوْنَ.
7. Dan barangsiapa menyembah
tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang
itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117
8.وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
8. Dan katakanlah: Ya Tuhanku
berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang
paling baik!
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 118
9. فَسُبْحَانَ اللهِ
حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ.
9.
Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di
petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 17
10. وَلَهُ الْحَمْدُ
فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ.
10.
Dan bagiNyalah segala puji di langit dan bumi, dan di waktu petang dan di waktu kamu berada di waktu
dhuhur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 18
11.يُخْرِجُ الْحَيَّ
مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَيُحْيِ الأَرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ.
11. Dia mengeluarkan yang hidup
dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi
sesudah matinya: dan seperti itulah kamu dikeluarkan dari kubur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 19
12. أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْم.ِ (ثلاثا)
12. Aku berlindung dengan Allah
Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang
terkutuk. (3X)
Dari Abu Daud diriwayatkan
daripada Abu Sa’id al-Khudri; “Apabila Rasulullah s.a.w. sembahyang
tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda membaca: “Subhanallah,
Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga kali kemudian beliau
mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha Mendengar Lagi Maha
Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari bisikannya, godaannya dan ludahnya.
13. لَوْ
أَنْزَلْنَـا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًـا مُتَصَدِّعًا
مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُوْنَ.
13. Kalau sekiranya Kami
menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk
terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 21
14. هُوَ اللهُ
الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهاَدَةِ هُوَ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
14. Dialah Allah Yang Tiada Tuhan
selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib
dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 22
15. هُوَ اللهُ
الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِـنُ
الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا
يُشْرِكُوْنَ.
15 Dialah Allah Yang Tiada Tuhan
Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan
keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang
Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 23
16. هُوَ اللهُ
الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ، لَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى،
يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ الْعَزِيْزُ
الْحَكِيمُ.
16. Dialah Allah Yang
Menciptakan; Yang Mengadakan; Yang Membentuk Rupa; Yang Mempunyai sifat-sifat
yang baik; Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan
di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. Surah 59: Al-Hashr Ayat 24
17. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ.
17. Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.
Surah 37:Al-Saffat Ayat 79
18. إِنَّا كَذَلِكَ نُجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ.
18. Sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Surah
37:Al-Saffat Ayat 80
19. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا
الْمُؤْمِنِيْنَ.
19. Sesungguhnya dia
termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Surah 37:Al-Saffat Ayat 81
20. أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا
خَلَقَ.(ثلاثا)
20. Aku berlindung
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya. (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh
atasnya.”
21.بِسْمِ اللهِ
الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ أسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (ثلاثا)
21. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tak satu pun, yang di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana dan Ia Maha Mendengar Lagi Maha
Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang, tiada
kesakitan apa jua akan di alaminya.”
22. الَّلهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ
مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيَّ
وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (ثلاثا)
22. Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendapatkan kurnia, kesehatan serta
perlindungan daripada-Mu di pagi hari ini, maka sempurnakan kurnia kesihatan serta perlindungan-Mu padaku di dunia dan
akhirat. (3X)
23. اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ
حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ
وَرَسُولُكَ. (أربعا)
23. Ya Allah, di pagi hari
ini aku mengambil-Mu sebagai saksi, begitu pun
para pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu, bahawa Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, Tunggal tiada sekutu, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. (4X) (Sila rujuk ke-31)
24. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي
نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ.(ثلاثا)
24. Segala puji bagi Allah,
Tuhan seru sekalian alam, pujian yang memadai nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi
penambahanNya. (3X)
25. آمَنْتُ بِاللهِ العَظِيْمِ، وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ
وَالطَّاغُوْتِ، وَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى، لاَ اَنْفِصَامَ
لَهاَ، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيمٌ. (ثلاثا)
25. Aku beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan ingkar
terhadap sembahan selain Allah, kejahatan dan thoghut (segala yang disekutukan dengan
Allah), dan aku berpegang dengan tali yang kukuh yang tidak akan terputus. Dan Allah Maha
Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X) Surah Al-Baqarah Ayat 256;
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang
menceritakan satu peristiwanya kepada Rasulullah s.a.w. lalu baginda berkata,
“Syurga itu Islam, dan berpeganglah Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa)
supaya kamu sentiasa menjadi seorang Muslim sampai kamu mati.”
26. رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَ
بِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
وَرَسُولاً. (ثلاثا)
26. Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama
dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan rasul. (3X)
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Sesiapa berdoa setiap
pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke syurga.” Surah 3: Ali-Imran Ayat 19:
Sesungguhnya ugama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
27.حَسْـبِيَ اللهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَ هُـوَ عَلَيْـهِ تَـوَكَّلْتُ وَهُـوَ رَبُّ العَرْشِ
العَظِيْـمِ. (سبعاً)
27. Cukuplah Allah sebagai
pelindungku; tiada Tuhan melainkan Dia, kepada-Nya aku bertawakal, dan Dialah Penguasa Arasy yang
agung. (7X) Surah 9 al-Tawbah Ayat 129. Dari Tirmidhi, diriwayatkan
daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Bagaimana saya
hendak rehat sedangkan tiupan telah sedia di mulutnya, membuka telinganya dan
tunduk kepalanya, menunggu arahan untuk meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan
baginda, “Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.”
28. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
(عَشرًا)
28. Ya Allah, limpahkanlah
selawat dan salam-Mu ke atas penghulu kami
Muhammad serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. (10X)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin
Al ’As: Rasullulah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat
kepadaku, Allah akan membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan
malaikat-Nya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi
(Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya
serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”
29. اَللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فُجَاءَةِ الْخَيْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فُجَاءَةِ
الشَّرِّ.
29. Ya Allah aku bermohon
kepada-Mu untuk kebaikan yang tidak disangka; dan aku berlindung dengan-Mu
daripada bencana yang mengejut. (Sila rujuk Hadith Per. 31)
30. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَ أَناَ عَبْدُكَ، وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ.
30Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada
Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku
akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh
Shaddad ibn Aws; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya cara memohon
ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain
Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti
titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku tanpa soal. Aku berlindung dengan-Mu dari
hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku,
serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu
mengampuni dosa itu selainkan Engkau.” Rasulullah s.a.w bersambung lagi...
(Sila rujuk Hadith Per. 31 dibawah)
31. أَعُوْذُ بِـكَ
مِنْ شَرِّ مـَا صَنَعْـتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ
بِذَنْبِيْ فاَغْفِرْ لِيْ، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
31. Aku berlindung dengan-Mu
dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu
kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu
mengampuni dosa itu selainkan Engkau.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan
oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah s.a.w. bersabda: Kalau sesipa katakan di
waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah! Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu,
Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu, dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang
tidak akan putus; Aku berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku
mengakui nikmat-Mu serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu
mengampuni selainkan Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia
akan masuk syurga.
32. اَللَّهُـمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ اِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، عَلَيْكَ تَوَكَّلْـتُ، وَأَنْتَ رَبُّ
الْعَـرْشِ الْعَظِيْـمِ.
32. Ya Allah, Engkaulah
Tuhanku tiada tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkau aku berserah diri, dan
Engkaulah Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Dari Bukhari, diriwayatkan
oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah s.a.w. apabila dimasa kesusahan berdoa
dengan membaca: “Tiada yang berhak disembah melainkan Allah, Maha Sejahtera, Maha Kuasa. Tiada
yang berhak disembah selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan dunia, Raja Yang
Agung.”
33. مَا شَاءَ اللهُ
كَـانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَـمْ يَكُنْ، وَلاَ حَـوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
33. Apa yang dikehendaki Allah
pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, Tiada daya dan tiada kekuatan tanpa
pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar
34.اَعْلَـمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ، وَاَنَّ
اللهَ قَدْ أَحَـاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًـا.
34. Aku mengetahui bahwasanya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah tetap meliputi
ilmu-Nya atas tiap-tiap sesuatu.
Surah 65: Al
Talaq Ayat 12
35. اَللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ كُـلِّ دَابَّـةٍ
أَنْتَ آخِـذٌ بِنَا صِيَتِهاَ، إِنَّ رَبِيِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
35. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku sendiri, dan dari kejahatan segala yang melata yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman-Mu,
sesungguhnya Tuhanku selalu berada di atas jalan yang lurus.
36. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ، وَمِنْ
عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ.
36. Ya Allah, Yang Hidup,
Tuhan Yang Berdiri Sendiri, aku memohon pertolongan dengan kasih sayang-Mu, dan
aku memohon perlindungan daripada siksa-Mu.
37. أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ
تَكِلْنِيْ إِلَي نَفْسِيْ وَلاَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ
عَيْنٍ.
37Berilah kepadaku kebaikan
dalam semua permasaalahanku, janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku
sendiri, dan jangan juga kepada salah seorang pun daripada makhluk-Mu walau
sekelip mata sekalipun.
38. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ
وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
38. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung
dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu
daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia.
Dari Bukhari, diriwayatkan
daripada Anas ibn Malik; apabila Rasulullah s.a.w., berhenti untuk berehat;
saya dengar baginda berdoa: “Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu
daripada keluh
kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada
kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang
dan daripada paksaan
manusia"
39 اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
39. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di
dunia dan akhirat.
40. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَـافِيَةَ، وَالْمَعَافاَةَ الدَّائِمَةَ، فِي دِيْنِيْ
وَدُنْياَيَ وَأَهْلِيْ وَماَلِيْ.
40. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan
kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku,
dan hartaku.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan
daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah s.a.w. selalu mengucapkan doa ini di
waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia
dan akhirat. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan
serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah,
peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depanku dan dari belakangku,
dan dari kananku dan dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan
keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).)
41. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ
وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ.
41. Ya Allah, tutupilah segala
ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. (Sila rujuk Hadith Per: 40)
42. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ
يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِماَلِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ،
وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتاَلَ مِنْ تَحْتِيْ.
42. Ya Allah, peliharalah daku
dari malapetaka yang datang dari depan dan belakangku, dan dari kanan dan
kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan
ditipu dari bawahku (tanpa disedari). (Sila
rujuk Hadith Per: 40)
43. اَللَّهُـمَّ أَنْتَ
خَلَقْتَنِـيْ، وَأَنْتَ تَهْدِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُطْعِمُنِـيْ
وَأَنْتَ تَسْقِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُمِيْتُنِـي، وَأَنْتَ
تُحْيِيْنِـيْ
43. Ya Allah, Engkaulah yang
menciptakan daku, memberikan petunjuk kepadaku, memberi makanan padaku,
memberikan minuman kepadaku, mematikan daku, dan membangkitkan daku semula.
Dari Muslim, diriwayatkan oleh
Miqdad, Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah, memberiku makanan, memberiku
minuman,” setelah baginda dapati susunya telah di minum oleh seorang.
44. أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ،
وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ،
وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْراَهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَماَ كاَنَ مِنَ
الْمُشْرِكِيْنَ. *
44. Kami berada pada pagi
ini dengan fitrah beragama Islam, di atas kalimah ikhlas, dengan agama Nabi kami Muhammad s.a.w dan
agama bapa kami Ibrahim a.s. yang lurus dan berserah diri (kepada Allah), dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang
yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
“Hari ini Kami telah lengkapkan
agamamu, dan penuhkan nikmat-Ku kepadamu, dan meredhai
untukmu Islam sebagai agamamu. Surah 5: al-Ma’idah Ayat
3
45. اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا،
وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ،
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعاَلَمِيْنَ.
45. Ya Allah! sesungguhnya
kami berada di waktu pagi bersama Engkau, demikian pula di waktu petang,
dan di kala hidup dan di kala mati, dan hanya kepada-Mu lah tempat kebangkitan,
kami berada di waktu pagi sedang kekuasaan tetap berada bagi Allah Tuhan
seru sekalian alam.
Dari AbuDawud, diriwayatkan
oleh Abu Malik; Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya
Allah, sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Tuhan seru sekalian alam.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini keterbukaannya,
kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya dan petunjuknya; dan perlindungan dari
keaiban yang datang dengan nya dan sesudahnya.” Pada petang hari serupa juga.
46. َللَّهُّمَ إِنِّي
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيُوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ
وَبَرَكَتَهُ وَهُداَهُ
46. Ya Allah, kami memohon
kepada-Mu kebaikan hari ini,
pembukaannya, kemudahannya, cahayanya, berkatnya dan petunjuknya.
47. اَللَّهُمَّ إِنَّي
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذاَ الْيُوْمِ، وَخَيْرَ ماَ فِيْهِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذاَ الْيُوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.
47.Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari
ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu daripada keburukan hari ini dan keburukan
apa yang terdapat didalamnya.
48.اَللَّهُمَّ ماَ أَصْبَحَ بِيْ
مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ
شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ عَلَى ذَلِكَ.
48. Ya Allah, nikmat yang aku
terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari
hamba-Mu, maka sumbernya hanyalah Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu
lah pujian dan kepada-Mu kami bersyukur atas semuanya itu.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan
oleh Abu Malik; “Seorang bertanya Rasulullah s.a.w.: ‘Berilah kami suatu
ayat yang boleh kami ulangi tiap pagi, petang dan apabila
kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa: "Ya Allah! Yang
Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang zahir dan batin,
Engkaulah Tuhan sekian makhluk; para malaikat saksikan bahwa tiada tuhan
selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami dan dari bisikan
syaitan yang menyekutukan Mu.”
49سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ
كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
49. Maha Suci Allah dan
puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan
keridhaanNya, sebanyak timbangan ‘ArsyNya dan sebanyak tinta untuk menulis
kalimatNya. (3X)
Diriwayatkan daripada
Juwairiyah Ummil Mukminin r.a., bawahasanya Nabi s.a.w keluar dari rumahnya
pada suatu pagi setelah habis sembahyang subuh sedang Juwairiyah masih di
tempat sembahyangnya (berzikir), apabila beliau kembali ke rumah setelah
menunaikan shalat Dhuha, beliau dapati Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya
lagi, lalu beliau bertanya: Apakah engkau masih lagi berkeadaan seperti aku
tinggalkanmu tadi? Maka berkata Nabi s.a.w.: Bila aku meninggalkanmu tadi aku
telah mengucapkan empat kalimah sebanyak 3 kali, jika ditimbang dengan apa yang
engkau ucapkan sejak awal hari tadi niscaya ia lebih daripada apa yang engkau
ucapkan, iaitu wirid yang disambung dengan”sebanyak bilangan ......”.
50 سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ
وَرِضَـى نَفْسِـهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
50 Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan puji-pujian untukNya, sebanyak
bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaan-Nya, sebanyak timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-Nya. (3X)
51. سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ
مَا خَلَقَ فِي السَّمَـاءِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ،
سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ
خَـالِقٌ. (ثلاثا)
51. Maha suci Allah sebanyak
bilangan ciptaan-Nya di langit, Maha suci Allah
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Maha suci Allah sebanyak bilangan
ciptaan-Nya di antara keduanya dan Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
Diriwayatkan daripada Sa’ad
bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya dia bersama Rasulullah s.a.w. mendatangi seorang
perempuan sedang pada kedua tangan perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil
dihitungnya dalam tasbihnya, maka bersabda Rasulullah s.a.w.: Mahukah engkau
aku memberitahumu sesuatu yang lebih mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau
menyambung dengan membaca wirid yang disambung seperti diatas ini
.52.اَلْحَمْدُ للهِ
عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي
الأَرْضِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ
مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
52. Segala
puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan
ciptaan-Nya di bumi, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
antara keduanya dan segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
53. لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا
بَيْـنَ ذَلِـكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ.
(ثلاثا)
53 Tiada tuhan melainkan
Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada tuhan melainkan Allah,
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak
bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan
tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
54. اللهُ أَكْبَرُ
عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ
فِي الأَرْضِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اللهُ
أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
54.
Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya
di langit, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Allah Maha
Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
Dari Al-Muwatta, diriwayatkan
daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang
membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu baginya,
kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji dan Dia Maha kuasa
atas segala sesuatu” dalam sehari sebanyak seratus kali, nescaya dia
mendapat pahala sebagaimana memerdekakan sepuluh orang hamba. Dia juga
diampunkan seratus kejahatan, dibuat untuknya benteng sebagai pelindung dari
syaitan pada hari tersebut hingga ke petang. Tidak diganjarkan kepada orang
lain lebih baik daripadanya kecuali orang tersebut melakukan amalan lebih
banyak daripadanya. Manakala mereka yang berkata: “Maha suci Allah dan segala
puji hanya bagi Allah”, dalam sehari sebanyak seratus kali nescaya terhapuslah
segala dosanya sekalipun dosanya itu banyak seperti buih di lautan .
(i) Al-Habib Abibakar Sakaran didalam Hizbnya telah
mengatakan bahawa pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan
atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sekalian” ialah sebagai pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah
ucapan, “Tiada tuhan melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan, “Tiada
kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha
Agung”
55. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ
عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي الأَرْضِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ
عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ. (ثلاثا)
55. Tiada kekuatan atau kuasa
melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan
ciptaan-Nya di langit, tiada kekuatan
atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung,
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada kekuatan atau kuasa melainkan
dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan
ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan
izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan
ciptaan-Nya. (3X)
56. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ
الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا
خَلَقَ فِي الأَرْضِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ
عَدَدَ مَا بَيْـنَ ذَلِـكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي
وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.
56. Ya Allah, limpahkanlah kurnia
dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy (buta huruf) dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Ya Allah,
limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan
kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, Ya
Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
57. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ كُلِّ
ذَرَّةٍ أَلْفَ مَرَّةٍ.(ثلاثا)
57. Tiada tuhan selain Allah
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya
bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak bilangan zarah yang dicipta-Nya seribu
kali. (3X)
58. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ ماَ هُوَ
خَالِقٌ.
58Tiada tuhan selain Allah
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah
Kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
وَ فِي بَعْض النسخ زيادة واختـلاف في هذه التسبيحـات الأخيرة،
فمن شاء فليعمل بها. فكلها واردة. اهـ
وقد اختارها حفيد الْمؤلف الإمام علوي بن أَحْمد بن حسن الْحداد
لأن الثابت في الأصل من هذه التسبيحات هو:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)، سُبْحَانَ اللهِ
الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ، وَ
اللهُ أَكْبَرُ. (مائة مرة)
(وَيَزِيدُ صَبَاحًا) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ
شَرِيْـكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْـكُ وَلَهُ الْحَمْـدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. (مائة مرة)
فمن عمل بِها فهو الأكمل. اهـ
Jika
dibaca pada waktu petang gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah
itu seperti berikut:
وَيَقُولُ فِي الْمَسَاء بَدَل " أَصْبَحْتُ " - " أَمْسَيْتُ
"
Di ayat 22, 23, 44 dan 45: “Pagi” digantikan dengan
“Petang”.
وَبَدَل " اَلْنُشُوْرِ " - " اَلْمَصِيْرِ
"
Di ayat 45 “kebangkitan” digantikan dengan
“kembali”.
وَبَدَل " الْيَوْمِ
" - " اللَّيْلِ "
Dan di dalam ayat 46 dan
47: “hari” digantikan dengan “malam”.
إنتهى الورد اللطيف
Tamat
Wirdul-Latif
HIJB NASHOR
Hijbun
Nasr adalah Dzikir, Doa dan Wirid Nabi
Muhammad SAW. Dihimpun Oleh: al Imam al Quthub al Habib Abdulloh Bin Alawi
Al-Haddad (1044-1132 H) Sedapat mungkin
di baca sesudah sholat Dzuhur
حِزْبُ النـَّصـْرِ المُبـَارَكِ
للإمام عبد الله بن علوي الحداد رحمه الله
تعالى
بسم الله الرحمن الرحيم إنا فتحنا لك فتحاً
مبينا ليغفر لك الله ما تقدم من ذنبك و ما تأخر و يتم نعمته عليك و يهديك صراطاً
مستقيما ًو ينصرك الله نصراً عزيزاً} { وكان عند الله وجيهاً } {وجيهاً في الدنيا
و الآخرة و من المقربين } {وجهت وجهي للذي فطر السماوات و الأرض } {نصر من الله و فتح
قريب و بشر المؤمنين , يا أيها
اللذين آمنوا كونوا أنصار الله كما قال عيسى بن مريم للحواريين من أنصاري إلى الله
قال الحواريون نحن أنصار الله } { الله لا إله إلا هو الحي القيوم لا تأخذه سنة و
لا نوم له ما في السماوات و ما في الأرض من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما
بين أيديهم و ما خلفهم و لا يحيطون بشيء من علمه إلا بما شاء وسع كرسيه السماوات و
الأرض و لا يؤده حفظهما و هو العلي العظيم } {لو أنزلنا هذا القرآن على جبل لرأيته
خاشعاً متصدعاً من خشية الله و تلك الأمثال نضربها للناس لعلهم يتفكرون هو الله
الذي لا إله إلا هو عالم الغيب و الشهادة هو الرحمن الرحيم هو الله الذي لا إله
إلا هو الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبر سبحان الله عما
يشركون هو الله الخالق البارئ الـمصور له الأسماء الحسنى يسبح له ما في السماوات و
الأرض و هو العزيز الحكيم } أعيذ نفسي بالله تعالى من كل ما يسمع بأذنين و يبصر بعينين
و يـمشي برجلين و يبطش بيدين و يتكلم بشفتين , حصنت نفسي بالله الخالق الأكبر من شر ما أخاف و أحذر , من
الجن و الأنس و أن يـحضرون عز جاره و جل ثناؤه و تقدست أسماؤه و لا إله غيره .
اللهم إني أجعلك في نـحور أعدائي و أعوذ بك من شرورهم و تـحيلهم و مكرهم و مكائدهم
, أطفئ نار من أراد بي عداوة من الجن و الإنس , يا حافظ يا حفيظ يا كافي يا مـحيط
. سبحانك يا رب ما أعظم شأنك و أعز سلطانك , تـحصنت بالله و بأسماء الله و بآيات
الله و ملائكة الله و أنبياء الله و رسل الله و الصالحين من عباد الله , حصنت نفسي
بلا إله إلا الله سيدنا محمد رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم .اللهم احرسني
بعينك التي لا تنام و اكنفني بكنفك الذي لا يرام و ارحمني بقدرتك علي , فلا أهلك و
أنت ثقتي و رجائي. يا غياث الـمستغيثين3. يا درك الـهالكين 3 . اكفني شر كل طارق
يطرق بليل أو نـهار إلا طارقاً يطرق بـخير إنك على كل شئ قدير.بسم الله أرقي نفسي من كل ما يؤذي و من كل حاسد , الله شفائي , بسم الله رقيت , اللهم رب الناس أذهب البأس
أشف أنت الشافي وعافي أنت الـمعافي , لا شفاء إلا شفاؤك شفاءً لا يغادر سقماً ولا
ألماً , يا كافي يا وافي يا حميد يا مجيد, أرفع عني كل تعب شديد و اكفني من الحد
والحديد والمرض الشديد والجيش العديد , و أجعل لي نوراً من نورك وعزاًً من عزك
ونصراً من نصرك وبهاءً من بهائك وعطاءً من عطائك وحراسة من حراستك وتأييداً من
تأييدك , يا ذا الجلال والإكرام والمواهب العظام , أسألك أن تكفيني من كل ذي شر
إنك أنت الله الخالق الأكبر . وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
تسليماً كثيراً طيباً مباركاً فيه , والحمد لله رب العالمين ظاهراً وباطناً وعلى كل حال يا أرحم
الراحمين
HIZBUL
BAHR
SAYYID
ABI HASAN ASY-SYADZILI
بِسْمِ اللهِ
الَّرحْمَنِ الرَّحْيْمِ.
اَللَّهُمَّ يَاالله يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ. اَنْتَ رَبِّيْ وَعِلْمُكَ
حَسْبِيْ فَنِعْمَ الرَّبُّ رَبِّيْ وَنِعْمَ
اْلحَسْبُ حَسْبِيْ تَنْصُرُ مَنْ تَشَاءُ وَاَنْتَ اْلعَزِيْزُ
الرَّحِيْمُ. نَسْاَلُكَ الْعِصْمَةَ فِى الْحَرَكَاتِ وَالسَّكَنَاتِ وَالْكَلِمَاتِ
وَالْاِرَادَاتِ وَالْخَطَرَاتِ.مِنَ الشُّكُوْكِ
وَالظُّنُوْنِ وَاْلاَوْهَامِ السَّاتِرَةِ لِلْقُلُوْبِ عَنْ مُطَالَعَةِ الْغُيُوْبِ فَقَدِ
(ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالاً
شَدِيْدًا)(وَاِذْ يَقُوْلُ اْلمُنَافِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضُ مَا وَعَدَنَا
اللهُ وَرَسُوْلُهُ اِلاَّغُرُوْرًا) فَثَبِّتْنَا
وَانْصُرْنَا وَسَخِّرْلَنَا هَذَا اْلبَحْرَ كَمَا سَخَّرْتَ اْلبَحْرَ
لمُوْسَى وَسَخَّرْتَ النَّارَ ِلاِبْرَاهِيْمَ وَسَخَّرْتَ
اْلجِبَالَ وَاْلحَدِيْدَ لِدَاوُدَ وَسَخَّرْتَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ وَاْلجِنَّ
لِسُلَيْمَانَ وَسَخِّرْلَنَا كُلَ بَحْرٍهُوَ لَكَ فِى
اْلاَرْضِ وَالسَّمَاءِ وَاْلمُلْكِ وَ اْلمَلَكُوْتِ وَبَحْرَ الدُّنْبَا وَبَحْرَ
اْلاخِرَةِ وَسَخِرْلَنَا كُلََّ شَيْءٍ. يَامَنْ بِيَدِهِ
مَلَكُوْتُ كُلُّ شَيْءٍ (كهيعص)(ثَلاَثًا) اُنْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ
وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
وَاغْفِرْلَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا
وَنَجِّنَا مِنَ اْلقَوْمِ الظَّاِلمِيْنَ
وَهَبْ لَنَا رِيْحًا طَيْبَةً كَمَا هِيَ فِى عِلْمِكَ وَانْشُرْهَا عَلَيْنَا مِنْ خَزَاِئنِ
رَحْمَتِكَ وَاحْمِلْنَا بِهَا حَمْلَ اْلكَرَا مَةِ
مَعَ السَّلاَمَةِ وَ الْعَافِيَةِ فِي الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ
يَسِّرْلَنَا اُمُوْرَنَا مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَاَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ
وَاْلعَافِيَةِ فِى دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا وَكُنْ لَنَا
صَاحِبًا فِى سَفَرِنَا وَخَلِيْفَةً فِى اَهْلِنَا, وَاطْمِسْ عَلَى
وُجُوْهِ اَعْدَائِنَا وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِِمْ فَلاَ
يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلمُضِيَّ وَلاَاْلمجَِيْ ءَ اِلَيْنَا (وَلَوْ
نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوْا الصِّرَاطَ فَانَّى يُبْصِرُوْنَ*
وَلَوْنَشَآءُ لمََسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَااسْتَطَاعُوْا
مُضِيًّا وَلاَيَرْجِعُوْنَ (يس وَاْلقُرْآنِ
الْحَكِيْمِ* اِنَكَ لَمِنَ اْلمُرْسَلِيْنَ* عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ* تَنْزِيْلَ اْلعَزِيْزِ
الرَّحِيْمِ* لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا اُنْذِرَ
آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُوْنَ* لَقَدْحَقَّ اْلقَوْلُ عَلَى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لاَيُؤْمِنُوْنَ*
اِنَاجَعَلْنَا فِى اَعْنَاقِهِمْ اَغْلاَلاً فِهَيَ
اِلَى اْلاَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُوْنَ* وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَمِنْ
خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنَهُمْ
فَهُمْ لاَيُبْصِرُوْنَ* شَاهَتِ اْلوُجُوْهُ(ثَلاَثًا) وَعَنَتِ اْلوُجُوْهُ
لِلْحَيِّ اْلقَيُّوْمِ. وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا(طس)(حم.
عسق)(مَرَجَ اْلبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ* بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَيَبْغِيَانِ)(حم)(سَبْعًا)
حُمَّ اْلاَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرَ,
فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُوْنَ (حم* تَنْزِيْلُ الْكِتَابِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ*
غَافِرِالذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ
ذِى الطَّوْلِ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ. اِلَيْهِ الْمَصِيْرُ)(بِسْمِ
اللهِ)باَبُنَا(تَبَارَكَ) حِيْطَانُنَا (يَس) سَقْفُنَا(كَهَيَعَصَ)
كِفَايَتُنَا(حم.عسق) حِمَايَتُنَا(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ
اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ)سِتْرُ
الْعَرْشِ مَسْبُوْلٌ عَلَيْنَا وَعَيْنُ اللهِ نَاظِرَةٌ اِلَيْنَا
بِحَوْلِ اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلَيْنَا (وَاللهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مَحْفُيْطٍ . بَلْ هُوَ
قُرْآنٌ مَجِيْدٌ . فِى لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ) (فاللهُ
خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ) (ثَلاَثًا) (اِنَّ
وَلِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ) (حَسْبِيَ
اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ) (ثَلاَثًا) بِسْمِ اللهِ
الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثَلاَثًا) وَلاَحَوْلَ
وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ( اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّ , يَآ ايُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا) (الله لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ .... الي اخره
يَااللهُ يَانُوْرُ يَاحَقُّ يَامُبِيْنُ ,
اُكْسُنِيْ مِنْ نُوْرِكَ وَعَلِّمْنِيْ مِنْ عِلْمِكَ
وَاَفْهِمْنِيْ عَنْكَ وَاَسْمِعْنِيْ مِنْكَ وَبَصِّرْنِيْ بِكَ وَاَقِمْنِيْ بِشُهُوْدِكَ
وَعَرِّفْنِيْ الطَّرِيْقَ اِلَيْكَ وَ هَوِّنْهَا عَلَيَّ
بِفَضْلِكَ وَاَلْبِسْنِيْ لِبَاسَ التَّقْوَى مِنْكَ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرٌ, يَاسَمِيْعُ يَاعَلِيْمُ يَاحَلِيْمُ
يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ يَااللهُ اِسْمَعْ دُعَاِئْ بِخَصَائِصِ لُطْفِكَ
آمِيْنَ. اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كَلِّهَا مِنْ شَرِّ
مَاخَلَقَ ( ثَلاَثًا ) يَاعَظِيْمَ السُّلْطَانِ , يَاقَدِيْمَ
اْلاِحْسَانِ يَادَائِمَ النَّعْمَاءِ يَابَاسِطَ الرِّزْقِ يَاكَثِيْرَ الْحَيْرَاتِ يَاوَاسِعَ
الْعَطَاءِ يَادَافِعَ الْبَلاَءِ وَيَاسَامِعَ
الدُّعَاءِ يَاحَاضِرًا لَيْسَ بِغَائِبٍ يَامَوْجُوْدًا عِنْدَ الشَّدَائِدِ يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ
يَالَطِيْفَ الصُّنْعِ , يَاحَلِيْمًا لاَ
يَعْجَلُ اِقْضِ حَاجَتِيْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نَحْنُ فِيْهِ وَمَانَطْلُبُهُ وَنَرْتَجِيْهِ مِنْ
رَحْمَتِكَ فِى اَمْرِنَا كُلِّهِ . فَيَسِّرْ لَنَا مَا
نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَانَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِنَا
وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ, وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَالْلآفَا تِ وَلاَ تَجْعَلِ
الدُّ نْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَمَبْلَغَ
عِلْمِنَا وَلاَتُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَيَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ
وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.َ
حِزْبُ النـَّصـْرِ
المُبـَارَكِ
لِسـَيـِّدي أبـِي
الحـَسـَنِ الشـَّاذلـِي
بـِـسْـمِ
اللهِ الرَّحمـنِ الرَّحـيمِ
اللهـُمَّ بـِسَطـْوَةِ جَبـَروتِ
قـَهـْرِكَ وبـِسُرْعـَةِ إغـَاثـَةِ نـَصـْرِكَ وَبـِغِـيرَتـِكَ لإنـْـتـِهـَاكِ
حُرُمَـاتِكَ وَبـِحـِمَايَتِكَ لِـمَن إحـْـتـَمـَى بـِآياتِكَ أسألـُكَ يا اللهُ
يَا سَميعُ يَا قـَريبُ يَا مُجـِيبُ يَا سَريعُ يَا مُنـْتـَـقِمُ يَا شـَديدَ
البَـطـْشِ يَا جَبََّارُ يَا قـَهـَّارُ يَا مَنْ لا يُعْـجـِزُهُ قـَهـْرُ
الجَبـَابـِرَةِ ولا يَعْظـُمُ عـَلـَيْهِ هَلاكُ المُتـَمَرِّدَةِ مِنَ المُلوكِ
والأكـَاسِرَةِ أن تـَجْـعَلَ كـَيـْدَ مَنْ كـَادَنِي في نـَحْرِهِ وَمَكـْرَ
مَنْ مَكـَرَ بي عَـائِداً عَليهِ وَحُـفـْرَة مَنْ حَفـَرَ لي وَاقِعاً فيها
وَمَنْ نـَصَبَ لي شـَبـَكـَة الخَدَاعِ إجْعَلـْهُ يا سَيِّدي مُسَاقاً إليها
وَمُصَـاداً فيها وَأسِيراً لـَدَيْهـَا اللهُمَّ بـِحَقِّ كـهيعص إكـْـفِـنـَا
هَمَّ العِدا وَلـَقـِّهـِمْ الرَّدَى وَإجْعـَلهُمْ لِكـُلِّ حَبيبٍ فِداً
وَسَلـِّط عَلـَيـْهـِمْ عَاجـِلَ النـِّقـْمـَةِ في اليَوْمِ والغـَدِ. اللهُمَّ
بَدِّدْ شـَمْلـَهـُمْ، اللهُمَّ فـَرِّق جَمْـعَـهـُم اللهُمَّ أقـْلِلْ
عَدَدَهـُمْ، اللهُمَّ فـُلَّ حَدَّهُمْ، اللهُمَّ إجْعَلْ الدَّائِرَة
عَلـَيـْهـِمْ اللهُمَّ أرْسِلْ العَذابَ إليهـِمْ، اللهُمَّ أخـْرِجْـهـُمْ عَنْ
دَائِرَةِ الحِلـْمِ وَإسْـلـُبـْهـُمْ مَدَدَ الإمْـهـَالِ وغـُلَّ أيْديَهـُمْ
وإرْبـِط عَلـَى قـُلوبـِهـِمْ ولا تـُبـَلـِّغـْهـُمْ الآمال، اللهُمَّ
مَزِّقـْهـُمْ كـُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقـْـتـَهُ لأعْدَائِكَ إنـْـتِصـَاراً
لأنـْبـِيائِكَ وَرُسُـلِكَ وَأولِيائِـكَ اللهُمَّ إنـْـتـَصِرْ لنا
إنـْـتـِصَـارَكَ لأحْبـَابـِكَ على أعْدَائِكَ، اللهُمَّ لا تـُمَكـِّنْ
الأعْداءَ فينا ولا تـُسـَلـِطـَهـُمْ عَـلـَيْـنـَا بـِذنوبـِنـَا حم حم حم حـــم
حم حم حم حُـمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النـَصـْرُ فـَعـَلينـْا لا يـُنـْصـَرون حمعسق
حِمَايَتـُنـَا مِمَّا نـَخـَافُ، اللهُمَّ قـِنـَا شـَرَّ الأسْواءِ ولا
تـَجْعـَلنـَا مَحـَلاً للبـَلـْواءِ، اللهُمَّ أعْطِنـَا أمَلَ الرَّجَاءِ
وَفـَوْقَ الأمَلِ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا مَنْ بـِفـَضْـلِهِ لِفـَضْلِهِ
نـَسْألْ - نـَسْألـُكَ العَجـَلَ العَجَلَ إلهي الإجَابَة الإجَابَة يَا مَنْ
أجَابَ نـُوحاً في قـَوْمِهِ يَا مَنْ نـَصَرَ إبْراهِيمَ عَلى أعْدائِهِ يَا مَنْ
رَدَّ يُوسُفَ على يَعْـقوب يَا مَنْ كـَشـَفَ ضـُرَّ أيُّوبَ يَا مَنْ أجَابَ
دَعْوَةَ زكـَرِيَّا يَا مَنْ قـَبـِلَ تـَسـْبيحَ يُونـُسَ بـِنْ مَتـَّى
نـَسْـألـُكَ بـِأسْرارِ أصْحـَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تـَقـْبـَلَ مَا بـِهِ
دَعَوْنـَاكَ وأنْ تـُعْطِينـَا مَا سَألناكَ أنـْجـِزْ لنـَا وَعْدَكَ الذي
وَعَدْتـَهُ لِعِـبَادِكَ المُؤمِنين لا إلهَ الا أنـْتَ سُبْحَانـَكَ إني
كـُنـْتُ مِنَ الظـَّالِمِينَ إنـْـقـَطـَعـَتْ آمَالـُنـَا وَعِزَّتِكَ الا
مِنـْكَ وَخـَابَ رَجَاؤُنـَا وَحَـقِـكَ الا فيكَ. إنْ
أبْطـَأتْ غـَارَةُ الأرْحَامِ وإبْـتـَعـَدَتْ فـَأقـْرَبُ السَّيْرِ مِنـَّا
غـَارَةُ اللهِ
يا غـَارَةَ اللهِ جـِدِي السـَّيـْرَ
مُسْرِعَة في حَلِّ عُـقـْدَتـِنـَا يَا غـَارَةَ اللهِ عَدَتْ العَادونَ
وَجَارُوا وَرَجَوْنـَا اللهَ مُجـيراً وَكـَفـَى باللهِ
وَلـِيـَّا وَكـَفـَى باللهِ نـَصِيراً حَسْبـُنـَا اللهُ
وَنِعْمَ الوَكِيلُ - ثلاثا
ولا
حَوْلَ ولا قـُوَةَ الا باللهِ العَليِّ العَظِيمِ إسْـتـَجـِبْ لـَنـَا آمين -
ثلاثا
فـَقـُطِعَ
دَابـِرُ القـَوْمِ الذينَ ظـَلـَمُوا والحَمْدُ لِلهِ رَبَّ العَالـَمينَ ولا
حَوْلَ ولا قـُوَّةَ الا باللهِ العَلِيّ العَظِيمِ وَصَـلـَّى
اللهُ عَـلـَى سَيـِّدِنـَا مُحَمَّدٍ النـَّبـِيّ الأمِيِّ وَعَلى آلِهِ
وَصَحْبـِهِ وَسَـلـَّمَ
HIZB NAWAWI /
بِسْـمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ ، اَللهُ اَكْبَرُاَ قُوْلُ عَلَى نَفْسِيْ وَعَلَى دِ يْنِيْ وَعَلَى اَ هْـلِيْ وَ عَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَا لِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ يَا
نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ
اَلْفَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَةَ اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ الله اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ ، اَ قُوْلُ عَلَى نَفْسِيْ وَعَلَى دِ
يْنِيْ وَعَلَى اَ هْـلِيْ وَ عَلَى اَوْلاَدِيْ وَ عَلَى مَا لِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ يَا
نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ . اَلْفَ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ
بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَ قُوْلُ عَلَى نَفْسِيْ وَعَلَى دِ يْنِيْ
وَعَلَىاَهْـلِيْ وَعَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَا لِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ يَا
نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ . اَلْفَ اَلْفِ اَلْفِ
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ وَ
بِاللهِ وَمِنَ ا للهِ وَاِلىَ اللهِ وَعَلىَ اللهِ وفِى اللهِ ، وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ
اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ عَلَى
دِ يْنِيْ وَعَلَى نَفْسِيْ ، بِسْـمِ
اللهِ عَلَى مَا لِيْ وَعَلَى ا َهْـلِيْ وَعَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ بِسْـمِ اللهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اَعْطَا نِيْهِ رَبِّيْ
بِسْـمِ اللهِ رَبِّ السَّمَوَتِ السَّبْعِ وَ رَبِّ اْلاَرَضِيْنَ السَّبْعِ
وَرَبِّ اْلعَرْ شِ اْلعَظِيْمِ .
بِسْـمِ
اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُـرُّمَعَ اسْمِـهِ سَيْءُ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَآءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ ( نَلاَنا ً)
بِسْـمِ
اللهِ خَيْرُاْلاَ اسْمَآءِ فِى اْلاَرْضِ وَفِى السَّمَآءِ بِسْـمِ اللهِ اَفْتَتِحُ ، وَ بِهِ
اَخْتَتِمُ اَللهُ اللهُ اللهُ رَبِّيْ لاَاُشْرِكُ بِهِ اَحَداً ، اَللهُ اللهُ
اللهُ َلآاِلَـهَ اِلاَّ هُوَ اَللهُ اللهُ اللهُ اَ عَزُّ وَاَجَلُّ وَاَكْبَرُ
مِمَّا اَخَافُ وَاَحْذَرُ (نَلاَنا)
اَللَّهُمَّ
اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَـِّرغَيْرِيْ وَمِنْ
شَرِّمَاخَلَقَ رَبِّيْ ، بِكَ اللَّهُمَّ اَحْـتَرِزُ مِنْهُمْ وَبِكَ اللَّهُمَّ
اّدْ رَأُ فِى نُحُوْرِهِمْ ، وَبِكَ اللَّهُمَّ اَعُوْذُ مِنْ شُرُوْرِهِمْ وَاسْتَكْفِيْكَ
اِيَّاهُمْ وَ اُقَدِّ مُ بَيْنَ يَدَ يَّ وَاَيْدِ يْهِمْ وَاَيْدِيْ مَنْ اَحَا
طَتْهُ عِنَا يَتِيْ وَ شَمِلَتْهُ اِحَا طَتِيْ . بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ ( قُلْ هُوَاللهُ اَحَدُ.اَللهُ الصَّمَدُ) اَ لْاِخْلاَ صْ ( نَلاَنا
ً) وَمِثْـلُ ذَ لِكَ عَنْ يَمِيْنِيْ وَاَيْمَا نِهِمْ وَمِثْلُ ذَ لِكَ عَنْ
شِمَا لِيْ وَعَنْ شَمَا ئِلِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ اَمَا مِيْ وَاَمَا مَهُمْ ،
وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ خِلْفِيْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ مِنْ
فَوْقِيْ وَمِنْ فَوْ قِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ مِنْ تَحْتِيْ وَمِنْ تَحْتِهِمْ
وَمِثْلُ ذَ لِكَ مَحِيْطٌ بِيْ وَبِهِمْ وَبِمَا اَحَطْنَا بِِهِ. اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْا لُكَ لِيْ وَلَهُمْ
مِنْ خَيْرِكَ بِخَيْرِكَ اَلَّذِ يْ لاَ يَمْلِكُهُ غَيْرُكَ . اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ وَاِيَّا هُمْ فِى حِفْظِكَ وَعِيَاذِ كَ وَعِبَادِ كَ وَعِيَالِكَ
وَجِوَارِكَ وَاَمَنِكَ وَاَمَا نَتِكَ وَحِزْ بِكَ وَحِرْزِكَ وَكَنَفِكَ
وَسَتْرِكَ وَلُطْفِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَا نٍ وَسُلْطَا نٍ وَاِنْسٍ وَجَـآ نٍّ
َوبَاغٍ وَحَا سِدٍ وَسَبُعٍ وَحَيَةٍ وَعَقْرَبٍ . وَمِنْ شَرِّكُلِّ دَآبَّةٍ
اَنْتَ اَخِذُبِنَا صِيَتَهِا اِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْمَرْ
بُوْبِيْنَ حَسْبِيَ اْخَالِقُ مِنَ اْلمَخْلُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ الرَّازِقُ مِنَ
اْلمَرْزُوْ قِيْنَ، حَسْبِيَ السَّاتِرُ مِنَ اْلمَسْتُوْرِيْنَ حَسْبِيَ النَّا
صِـرُمِنَ اْلمَنْصُوْرِيْنَ حَسْبِيَ اْلقَاهِرُمِنَ اْلمَقْهُوْرِيْنَ حَسْبِيَ
الَّذِيْ هُوَحَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ لَمْ يَزَلْ حَسْبِيْ حَسْبِيَ الله
ُوَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ، حَسْبِيَ الله ُمِنْ جَمِيْعِ خَلْقِهِ. ( اِنَّ
وَلِِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّا لِحِيْنَ
) وَاِذَ اقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِ يْنَ لاَيُؤْ
مِنُوْنَ بِاْلاَ خِرَةِ حَجِابًا مًسْتُوْرًا وَجَعَلْنَا عَلَ قُلُوْ بِهِمْ
اَكِنَّةً اَنْ يَفْقَهُوْهُ وَفِى اَذَا نِهِمْ وَقْرًا، وَاِذَ اذَ كَرْتَ
رَبْكَ فِى الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَى اَدْبَارِهِمْ نُفُوْرًا )( فَاِنْ
تَوَلَوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لآاِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَهُوَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ ) (x 7) وَلاَحَوْلَ وَلاَ
قُـوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ .) وَصَلَّىاللهُ عَلَى
سَيِّدِ نَا مُحَّمَدْ اِ لنَّبِيِّ اْلاُ مِّيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ .
خَبَأْ
تُ نَفْسِيْ فِى خَزَاِ ئنِ بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَقْفَا لُهَا
ثِقَتِى بِـاللهِ مَفَا تِيْحُهَا لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَةَ اِلاَّ بِـا للهِ ، اُ
دَافِعُ بِكَ اللَّهُمَّ عَنْ نَفْسِيْ مَـا اُطِيْقُ وَمَالاَ اُطِيْقُ ، لاَ طَا
قَةَ لِمَخْلُوْ قٍ مَعَ قُدْرَةِ الْخَالِقِ حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَ
كِيْلُ ، بِخَفِيِّ لُطْفِــ اللهِ بِلَطِيْفِ صُنْعِ اللهِ بِجَمِيْلِ سِتْرِ
اللهِ دَ خَلْتُ فِى كَنَفِ اللهِ ، تَشَفَعْتُ بِسَيِّدِ نَارَسُوْ لِ اللهِ
تَحَصَّنْتَ بِاَسْمَـآءِ اللهِ ، اَمَنْتُ بِاللهِ ، تَوَ كَلْتُ عَلَى اللهِ اِدَّخَرْتُ اللهَ لِكُلِّ
شِدَّةٍ . اَللَّهُمَ يَامَنْ اِسْمَهُ مَحْبُوْبُ وَوَجْهُهُ مَطْلُوْ بُ ،
اِكْفِنِيْ مَا قَلْبِيْ مِنْهُ مَرْ هُوْ بُ اَنْتَ غَا لِبُ غَيْرُ مَغْلُوْ بٍ
، وَصَلَّىاللهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِـهِ وَ صَحْبِهِ
وَسَــلَّمَ ، حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ اْلوَ كِيْلُ .
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَ كِيْلُ
( 70x )
وَاُفَوِّ ضُ اَ مْرِيْ اِلَى اللهِ ، اِنَّ اللهَ نَصِيْرٌ
بِاْلعِبَـادِ (11x )
Jangan lupa untuk melakukan shalat Dhuha
karena memiliki keutamaan yang sangat besar.
DOA FAKHRUL WUJUD
WIRID SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM
بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . اَللّهُمَّ يَا عَظِيْمَ السُّلْطَانِ
يَاقَدِيْمَ اْلاِحْسَانِ يَادَإِمَ النِّعَمِ يَاكَثِيْرَ الْجُوْدِ يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ
يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ ، يَاجَمِيْلَ الصُّنْعِ يَِاحَلِيْمًالاَ يَعْجَلُ . صَلِّ يَا رَبِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالِه وَسَلِّمْ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ . اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ شُكْرًا وَلَكَ الْمَنُّ فَضْلاً وَاَنْتَ
رَبُّنَا حَقاًّ وَنَحْنُ عَبِيْدُكَ رِقاًّ وَاَنْتَ لَمْ تَزَ لْ لِذَا لِكَ
اَهْلا.ً يََا مُيَسِّرَ
كُلِّ عَسِيْرٍ وَيَاجَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ وَ يَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ وَيَامُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ
وَيَامُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ
وَيَامَأْمَنَ كُلِّ
مَخِيْفٍ ، يَسِّرْ عَلَيْنَاكُلَّ عَسِيْرٍ ، فَتَيْسِيْرُالْعَسِيْرِعَلَيْكَ
يَسِيْرٌ . اَللّهُمَّ يَامَنْ لاَيَحْتَاجُ اِلَى الْبَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ
حَاجَاتُنَاكَثِيْرٌ ، وَاَنْتَ عَالِمٌ بِهَاوَخَبِيْرٌ ، اَللّهُمَّ اِنِّيْ
اَخَافُ مِنْكَ وَاَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ ، وَاَخَافُ مِمَّنْ لاَ يَخَافُ
مِنْكَ . اَللّهُمَّ بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ نَجِّنَامِمَّنْ لاَ يَخَافُ
مِنْكَ . اَللّهُمَّ بِحَقِّ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ اُحْرُ سْنَابِعَيْنِكَ الَّتِى
لاَ تَنَامُ ، وَاكْنُفْنَا بِكَنَفِكَ الَّذِيْ لاَيُرَامُ وَارْحَمْنَا
بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلاَ نَهْلِكْ وَاَنْتَ ثِقَتُنَا وَرَجَاؤُنَا . وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ
سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه وَصَحْبِه وَسَلَّمَ ، وَالْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . عَدَدَخَلْقِه
َورِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَ لُكَ زِيَادَةً فِى الدِّ يْنِ ، وَبَرَكَةً فِى الْعُمُرِ
وَصِحَّةً فِى الْجَسَدِ وَسِعَةً فِى الرِّ زْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ
وَشَهَادَةًعِنْدَالْمَوْتِ . وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ وَعَفْوًاعِنْدَ
الْحِسَابِ وَاَمَانًامِنَ الْعَذَابِ وَنَصِيْبًامِنَ الْجَنَّةِ وَارْزُقْنَا
النَّظَرَاِلى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ . وَصَلَّى اللهُ عَلىََ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
وَالِه وَصَحْبِهِ وَسَلَّمٌ (سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَدْلِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.عَدَدَخَلْقِه وَرِضَى
نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه .
ustazd saya izin copy ya
BalasHapusAssalamu'alaikum ustadz, saya mohon izin dan ridhonya untuk mengcopy dan memperbanyak zikir dan wirid ini untuk diamalkan oleh saya dan jamaah.
BalasHapusMOHON IZIN COPY YA USTAD
BalasHapuskalau boleh sy minta diijazahi semuanya diatas....ya ustaadz.
BalasHapusAssalamualaikum... Ustadz saya minta izin copy dan ijazahnya
BalasHapusizin,, sya minta ijazahnya,. kl tdak dpet ijzahnya izin mengamalkanya.,
BalasHapusعسى الله ان يجعلنا خير الناس انفعهم للناس
BalasHapusعسى الله ان يجعلنا خير الناس انفعهم للناس
BalasHapusMOHON IZIN COPY YA USTAD
mohon ridhonya ustat,mau ngopi rotibnya
BalasHapusmohon izin copy ratib dan hizbnya....
BalasHapusklo memperoleh ijazah untuk hizbnya gimana ya?
teruntuk ustad yang berbagi ilmu
BalasHapusalhamdulillah dengan amalan ini smoga allah menyalamatkan kita di dunia dan akhirat, dan smoga amal ibadah kita di terima di sisiNYA, ijin mengamalkan ya ustad.
Assalamu'alaikum Ustadz, saya mohon izin meng-copy dan mengamalkannya.
BalasHapusassalamualaikaum. terima kasih banyak pada ustadz yang sudah sharing ilmu tentang bacaan ratib dan hizib. mohon ijin untuk meng copy.
BalasHapusAslkm, Qobiltu ustadz...dan idzin kopas.
BalasHapusijin copy pak
BalasHapusASSALAMU ALAIKUM WR WB. MOHON IJIN COPY USTADZ...
BalasHapusmohon izin mengcopy dan memperbanyak ya ustadz.
BalasHapusMohon ijin copy dan ijazahnya ya ustadz?
BalasHapusASSALAMU ALAIKUM WR WB. MOHON IJIN COPY DAN IJAZAHNYA USTADZ...
BalasHapuskobiltu...
BalasHapusizin mengamalkannya ustad
Mohon minta ratib samman bantuanx bs d email: agussusanto_jakarta@yahoo.co.id
BalasHapusTerima kasih ... Ustadz,
BalasHapussaya minta izin dan minta keikhlasannya untuk mencopy 2 rotib dan Wirdulatif.. termasuk pasholatan dan dzikir sesudah solat doa sesudah solat, juga bacan tahlilnya...
minta izin juga untuk mencetak dan memperbanyak bacaan2 tersebut...
Sebelum dan sesudahnya sy ucapkan terima kasih...
mohon izin juga untuk mengamalkannya...